Sudah tujuh hari aliyas seminggu, kamu masih tidak menyangka. Ketika bangun tidur ada seorang laki-laki di sebelahmu, menyapamu, memelukmu. Kamu tidak menyangka berdiri di sebuah rumah yang sebelumnya tak pernah disangka-sangka akan menjadi lingkunganmu.
Saat petang menjelang, keriuhan aktivitas kota dan dengung azan yang bersautan tetap membuatmu tak menyangka ada di posisi ini. Menikah dengan seorang laki-laki, tinggal di tempat mertua dan meneruskan kehidupan yang penuh tantangan ini.
Seketika dirimu teringat waktu-waktu yang dipenuhi rasa khawatir akan datangnya hari dimana kalian menikah, ada rasa tak sabar merasakan kehidupan pernikahan, bahkan adapula pertikaian yang membuatmu kesal dan mengalirkan air mata.
Sekarang, semuanya telah berlalu. Segudang drama, perseteruan dan konflik dari keluarga, pekerjaan dan pasangan akhirnya menjumpai titik baru. Ibarat sekolah, sudah melalui ujian dan melanjut ke jenjang berikutnya. Sebagaimana, sekolah pula, timbul rasa bahagia ketika sesuatu yang kita bahkan tidak berani mengharapkan telah berjalan sebaik-baiknya.