Menjadi ibu membuat wanita bahagia tapi di balik kesenangan ada sederet tugas yang bertumpuk. Mulai dari membersihkan rumah (jika tidak ada PRT), mencuci, memasak, dll. Ibu juga mengurus keperluan suami dan anak.
Khusus untuk anak, ibu juga mengasuh, memandikan (saat masih kecil), membuatkan makanan khusus (MPASI), dll. Seorang ibu juga masih sempat untuk menyiram tanaman dan melakukan kegiatan lain. Apalagi bagi ibu yang wanita karir, pasti lebih sibuk lagi.
Sebanyak itu tugas seorang ibu dan akhirnya membuat remuk, lelah lahir batin. Rasanya hidup hanya untuk membuat semuanya sempurna. Rumah yang bagus dan kinclong, anak yang sehat dan cerdas, baju-baju rapi di lemari, dll.
Terlalu Mengejar Kesempurnaan
Pernahkah ibu merasa capek padahal sudah tidur selama 8 jam sehari? Atau merasa marah terus-menerus padahal anak hanya melakukan kesalahan kecil (misalnya tak sengaja menumpahkan minuman). Ini bahaya lho!
Bisa saja kita punya rumah bersih, makanan siap santap, anak yang cakep, hampir sempurna di semua sisi. Tapi ibunya stress karena terlalu mengejar kesempurnaan. Ibu jadi bertanya-tanya, di mana letak kebahagiaan sejati?
Ibu-ibu tolong ya! Jangan mengejar kesempurnaan karena itu hanya milik Tuhan. Saat anak tak sengaja membuat rumah kotor bukan berarti dia sengaja. Jangan dimarahi apalagi dicubiti.