Coba gitu ya, orang-orang yang suka dengan entengnya merugikan orang lain, bisa menyadari. Bahwa menjaga sikap itu, sama dengan menjaga nama baik keluarga, termasuk ortu.
Setidaknya, itu yang selama ini saya pegang teguh.
Saya bukanlah sosok manusia yang beruntung punya ortu dengan kiprah luar biasa positif. Tidak.
Ortu saya bahkan bisa dibilang punya banyak kekurangan, apalagi bapak. Ortu juga banyak menorehkan luka di hati saya ketika kecil bahkan hingga kini menjadi inner child yang terluka.
Tapi buat saya, menjaga nama baik mereka adalah hal yang penting. Tidak akan saya biarkan celah orang menghina ortu saya, apalagi jika itu dari akibat sikap buruk saya.
Bukankah itu menjadi sebuah target penting untuk kita, agar lebih berhati-hati dalam mengambil sikap. Lebih peduli dengan nama baik ortu, bukan berarti membungkam sikap para korban kejahatan kita dalam mengekspresikan rasa sakit hatinya.
Tapi, bagaimana sikap kita menjaga nama baik ortu dan keluarga, dengan tidak memberi celah ada buat orang lain, untuk berhak mengganggu keluarga kita.
Kalau saya sering menyebutnya.
Jangan bungkam mulut dan sikap orang yang berhak menyakiti kita! Tapi buatlah orang lain tidak punya hak atau alasan apapun untuk mengungkit dan bawa-bawa ortu dalam masalah kita!
Begitulah.
Cerita selengkapnya di reyneraea.com