Saya bukan orang yang mudah iri pada kehidupan orang lain, tapi sekali waktu (belum lama ini) saya jatuh iri pada sebuah pasangan yang berada persis berada di hadapan saya. Ohh..., ternyata seperti itu rasa iri. Saya memandang pasangan tersebut tanpa berkedip, mungkin memancarkan sorot rasa kagum yang meluap lalu perlahan merambat masuk ke dalam hati -memancing sebuah keinginan untuk memiliki apa yang saya lihat dan akhirnya saya rasakan. Sesegera mungkin saya menutup situasi tersebut, mengalihkan pandangan dan juga perasaan pada sebuah pohon dengan bunga yang sangat indah.
Sebenarnya rasa iri adalah rasa yang manusiawi. Dari dulu perasaan ini sudah ada, mungkin dulu iri sebatas kepada tetangga yang baru saja membeli kulkas atau sebuah televisi, tapi saat ini rasa iri terasa lebih intens.