ini bukan tagline merk sepatu itu yaah. Bukan juga untuk tujuan promosi apalagi minta endorse-an. enggak yaah. tetapi emang saya ingin menulis tentang Just Do It.
Just do it kalau diartikan secara harfiah artinya sangat sederhana ” Lakukan saja” begitulah kiranya. namun kalau dimaknai lebih mendalam, hal ini bisa jadi filosofi hidup tersendiri bagi seseorang.
Setidaknya itulah filosofi atau prinsip hidup suami saya, just do it. Dalam hidup ternyata tidak gampang untuk mewujudkan prinsip ini. begitulah kiranya bagi saya. Jujur tidak lah mudah bagi saya untuk memahami dan meresapi makna Just Do It ini. Kenapa susah? tinggal lakukan saja, gitu aja kok repot!
Terkadang di suatu ketika, saya merasa kesulitan untuk melangkah atau berbuat sesuatu. sulit untuk melangkah lantaran mikirin hal-hal lain yang kurang penting atau bahkan tidak penting sama sekali, namun saya merasa hal tersebut harus saya pikirkan. Pemikiran saya begitu panjang, sehingga apa yang sudah direncanakan malah berakhir dengan hanya sekedar wacana. Padahal just do it saja lho..!
Sebagai contoh dalam hal pekerjaan. misalnya ketika saya diberi tanggung jawab baru atau ditunjuk menjadi project leader, hal pertama yang saya pikirkan adalah apa iya saya sanggup, apa iya saya bisa, projectnya kan besar pasti ribet ngatur waktunya, pasti complicated banget proses pengerjaannya dan bla.. bla…
Belum apa-apa, belum dilakukan tetapi pikirannya sudah kemana-mana alias overthinking. ujung-ujungnya ketika mulai melakukan proyek ini, saya selalu merasa was-was dan takut jika proyek ini akan gagal atau hasilnya tidak sesuai harapan. bisa dibayangkan, bagaimana hasilnya ketika melakukan sesuatu dengan dipenuhi rasa khawatir yang berlebihan.
bukan hanya soal pekerjaan, just do it sulit saya lakukan ketika saya ingin berbuat sesuatu yang baik bagi orang lain. Saya sering punya rencana untuk memberi sedekah pada orang lain dijalan. Tahu apa yang saya pikirkan ketika akan melakukan kebaikan ini? pikiran saya, nanti gimana ya kalau orangnya tersinggung, apa tidak sebaiknya saya berikan makanan saja, trus gimana kalau tiba-tiba ada preman ambil uangnya dan lain sebagainya. Karena saking pusingnya dengan pemikiran sendiri, saya urungkan niat saya saat itu dan berpikir untuk bersedekah ditempat lain saja atau di lain waktu.
sebenarnya just do it itu memanglah tidak segampang artinya. tetapi just do it ini memang menuntut kita untuk tidak overthinking dalam hal memulai suatu suatu tindakan.
Just do it bukan berati kita lakukan sesuatu tanpa perencanaan dan pertimbangan, bukan juga. just do it dimaknai kita melangkah dengan percaya diri dengan berbekal perencanaan yang matang sehingga ketika berjalan kita tidak terlalu khawatir dengan ujung perjalanan ini. toh di saat berjalan, bisa saja perencanaan itu berubah, bisa saja justru kita bisa menemukan jalan pintas yang bisa membawa kita lebih cepat ke tempat yang menjadi tujuan kita.
Bayangkan, kita hendak berjalan ke suatu tempat, sebut saja kita akan ke kota Bandung. harusnya pertama kali yang kita pikirkan sebelum berangkat ke bandung adalah bagaimana kita bisa ke bandung, kapan berangkat ke bandung dan perbekalan yang mesti kita bawa.
Bukannya sibuk memikirkan bagaimana kondisi penginapannya disana nanti , bersih atau tidak. Trus sampai di Bandung nanti macet gak yaah atau sempet gak yaa beli oleh-oleh. pasti rame disana apalagi tempat wisatanya dan lain sebagainya jadi beban pikiran. Jalan aja belum, berangkat aja belum tetapi otak udah dipenuhi dengan pikiran macem-macem. Jadinya badmood. dan bukan tidak mungkin, jadi urung liburan ke Bandung nya.
Sering kita dengar kan, perencanaan itu baik, persiapan itu memang penting namun yang lebih penting adalah segera mulai untuk dilakukan.
Tidak ada gunanya perencanaan serigid apapun, tidak ada gunanya persiapan yang matang dan lengkap, ketika langkah pertama saja tidak pernah kita lakukan.
seperti proses pembangunan, bangunan yang kokoh tidak berdiri karena sebuah perencanaan atau sekedar gambar di kertas tetapi bangunan itu bisa menjadi kokoh karena ada langkah pertama yang dilakukan yaitu peletakkan batu pertama lalu disusul batu-batu lainnya yang mengikutinya. Just Do it, bukan just think it.
Kalau just think it hanya berakhir dalam pemikiran. ya memang tidak akan pernah gagal, ya namanya juga cuman mikir pasti gak ada kata gagal. Namun perlu diingat kesuksesan itu bukan hanya wacana dalam pikiran, tetapi kesuksesan itu berangkat dari suatu tindakan nyata dan secara konsisten dilakukan.
Sedangkan kalau just do it walaupun kegagalan yang kita terima diakhirnya, namun setidaknya kita pernah mencobanya dan pernah memiliki pengalaman dalam melakukannya. toh dalam kehidupan, yang namanya kegagalan itu sesuatu yang wajar dan tidak selamanya kegagalan itu menghampiri hidup kita. adakalanya kita gagal, namun adakalanya juga kita merasakan gemilangnya sesuatu kesuksesan.
Lebih baik sudah melakukan walaupun gagal, dibandingkan sukses namun hanya dalam pikiran dan khayalan.
setiap awal tahun selalu ada resolusi yang kita buat, detail banget sudah ada timelinenya dan sudah ada target yang hendak di capai. namun terkadang kita lupa, bahwa diri kita ini butuh motivasi tinggi untuk just do what the planning said. Just Do It. tanpa tindakan yang nyata, resolusi tahun ini akan tetap menjadi resolusi tahunan yang tidak pernah mencapai targetnya.
Maka tak heran, Just Do It ini menjadi tagline merek sepatu terkenal itu. Karena kesuksesan itu pasti diawali dengan suatu langkah nyata, keberanian dalam melangkah serta kesiapan diri untuk berbuat suatu yang lebih dari sekedar wacana dan pikiran.
so just do it….! let’s move up!
Source image: www.linkedin.com