Dan untuk itu, saya yang harus kerjakan sendirian, karena papinya sejak dulu kerja di luar kota. Sejak punya anak, saya jadi sering telat ke kantor. Dan saya harus pulang tepat waktu, karena eyangnya udah telpon-telpon nanya kapan pulang?.
Gimana nasib kerjaan saya?
Kacau balau!
Mau lembur nggak bisa, mau dibawa pulang juga bullshit kan ye. Pegimana akoh ngerjainnya, orang setiap pulang, bahkan kadang belum mandipun si kakak bayi udah nempel aja sama diri maknya ini, sampai besok, huhuhu.
Dan begitulah, lama-lama saya nyerah. Harus banget memilih, anak atau kerjaan, dan terpaksa milih anak deh.
Dari pengalaman itulah saya jadi berpikir, ternyata nggak semua prospek kerja teknik sipil itu baik buat perempuan, khususnya ketika udah jadi ibu, alias nggak mom friendly.
Cerita selengkapnya di blog reyneraea.com tentang prospek kerja teknik sipil mom