Duh! Mentang-mentang emak-emak yang bawa sepeda motor ke bengkel, jadinya dicurangi. Ini adalah pengalaman paling mengesalkan saat membawa sepeda motor ke bengkel. Hmm, baiknya memang harus servis ke bengkel terbaik untuk sepeda motor. Jika tidak, gondoknya nggak ketulungan.
Begini nih cerita mengesalkan tersebut. Suatu kali saya membawa si merah, sepeda motor kami, ke bengkel yang lokasinya tak jauh dari rumah. Saya berinisiatif ke bengkel untuk ganti oli.
Kata abang bengkelnya, karena sepeda motor lama tidak diservis, maka ada beberapa spare part yang harus diganti. Katanya, ada yang sudah usang, juga ada yang sudah aus. Ban sepeda motor juga katanya harus diganti. Padahal menurut saya, bannya belum botak deh.
“Bannya kayaknya masih bagus ini, Bang. Belum lama juga kok gantinya,” protes saya.
“Ya saya sih terserah Ibu saja. Saya bicara apa adanya dan demi keselamatan,” jawab abangnya yang bikin saya ketar-ketir.
Saya akhirnya setuju dengan berbagai penggantian tersebut. Mengingat abangnya butuh waktu cukup lama untuk menservis sepeda motor itu, saya pun meninggalkannya.
Singkat cerita, sehari setelah saya ambil sepeda motor dari bengkel, terjadilah hal tak terduga. Sepeda motor berasap! Ketika dicek oleh suami, tangki oli nyaris kosong. What?! Padahal baru beberapa hari lalu ganti oli dan nggak ada tanda-tanda kebocoran.
Tak cuma itu, kata suami, ban sepeda motor masih aman, belum mendesak diganti. Parahnya lagi, aki sepeda motor saya diganti menggunakan aki yang sudah bulukan. Padahal kata suami, baru diganti beberapa bulan lalu. Belum lagi ada baut-baut yang hilang.
“Besok-besok, kalau mau servis ke bengkel terbaik untuk sepeda motor ya. Yang amanah, jadi nggak khawatir dicurangi,” saran suami.
Hmm, bengkel sepeda motor ‘kan bertebaran di mana-mana, lantas bengkel terbaik untuk sepeda motor itu seperti apa? Gimana juga cara menghindarkan diri dari kecurangan yang dilakukan bengkel nakal? Simak selengkapnya di sini.