“Setiap gedung punya cerita.” – River
Kalimat dari River yang terus terngiang setelah selesai menonton film The Architecture of Love (TAOL). Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya Ika Natassa. River (diperankan oleh Nicholas Saputra) merupakan salah satu tokoh yang ternyata memiliki trauma mendalam. Bertemu dengan Raia (diperankan oleh Putri Marino) yang juga punya kisah traumanya sendiri. Sebagai penikmat dan pembaca karya-karyanya Kak Ika Natassa, film TAOL menjadi cerita baru yang sekerem tulisan di bukunya. Pertama kali baca novel TAOL tahun 2016 tidak pernah menyangka bahwa delapan tahun kemudian, ceritanya akan muncul dalam bentuk film. Saat membacanya kala itu tidak begitu menyadari bahwa arti dari trauma begitu mendalam untuk dipahami. Entah karena saat itu saya masih belum menyadari bahwa sebegitu dalamnya trauma bisa mempengaruhi seseorang. Setelah selesai menonton filmnya tersadar bahwa setiap orang punya ruangnya sendiri untuk memilah dan menghadapi trauma masing-masing.