Setiap melihat di sosial media seperti instagram, twitter, atau grup obrolan yang membahas tentang kue lebaran, aku tidak bisa merasakan hal yang sama. Kenapa? Satu, mamahku tergolong anak termuda dari umik (nenek) yang juga anak termuda sehingga tidak menjadi tujuan silaturahmi yang mengharuskan ada kue di rumah. Di desaku, silaturahmi dilakukan oleh yang lebih muda ke yang lebih tua. Sewaktu hari raya pun berkumpul di rumah saudara tertua jadi rumahku tidak pernah ramai orang berkunjung. Maka dari itu tidak pernah ada kue lebaran khusus di rumahku sejenis nastar, lidah kucing, dan berbagai macam kue lainnya seperti di rumah kebanyakan orang.