Do I have to live like this every day?’ Itu adalah judul sketsa yang dikirimkan oleh bestie gue. Sketsa itu dibuat oleh anaknya yang saat itu ia duduk di bangku sekolah dasar.
Di tengah kertas putih itu tergambar sketsa kasar sosok seperempat badan manusia yang dipenuhi dengan coretan benang kusut disekujur tubuhnya dengan tinta berwarna hitam.
Tidak ada wajah ataupun rambut di bagian kepala sosok itu. Yang ada hanya headphone yang terpasang di telinga serta tulisan kata ‘SORRY’ dengan tinta merah tepat di area dahi. Lalu ada guratan tinta merah yang sepertinya menggambarkan darah yang menetes dari bawah telinga kanan dan kiri. Tetesannya terus mengalir hingga ke pundak.