Kampung halaman menjadi tempat yang dituju setelah saya merantau hampir 7 tahun lamanya. Rasa rindu itu terbayar sudah pada tahun 2022. Di sinilah saya kembali dan merasakan bergaul dengan para sanak keluarga dan teman-teman.
Di sini banyak cerita yang terbangun sejak saya kecil. Kisah permainan dengan teman sebaya di teras rumah, berlarian berlomba pulang ke rumah setelah tarawih sambil dikejar anjing, mengitari perumahan dengan teman sambil mengambil buah jambu yang sudah matang. Kenangan semasa kecil kembali teringat saat kembali ke kampung halaman.
Cerita sedih ketika saat saya harus kalah main patok lele atau gobak sodor terjadi di sini. Juga berkali-kali kalah dalam permainan ‘tukupan’ atau hide and seek. Sayangnya, sekarang ini permainan seperti itu jarang bahkan tidak pernah dilakukan oleh anak-anak. Mereka lebih suka bermain ponsel dan menonton TV daripada bermain di luar. Jika pun mereka keluar, pasti deh ponsel tetap berada di tangan.
Padahal TV dan ponsel tuh banyak banget efek negatifnya. Ancaman kekerasan antarremaja seakan menjadi berita yang biasa. Peran orang tua tergantikan oleh ponsel dan televisi. Miris.
Cobalah kalau anak-anak diperkenalkan dengan tempat wisata, yang di sana mereka bisa bermain dan saling menumbuhkan keakraban antar teman atau keluarga. Sekaligus memperkenalkan kepada anak budaya yang ada di kampung halaman.
Ada beberapa tempat wisata favorit yang bisa dikunjungi di kota saya. Berikut tempat-tempat wisata itu, ya, Temans.
1. Taman Wisata Hutan Punti Kayu
Kawasan wisata ini berada pada Km. 6 Palembang. Kawasan ini merupakan hutan yang dijadikan sebagai tempat wisata alam dan penangkaran beberapa hewan. Di sini teman-teman bisa menikmati hutan pinus, berperahu, melakukan outbond. Biasanya hari Sabtu/Ahad dan juga hari libur, hutan wisata Punti Kayu akan ramai dikunjungi. Nah, kalailu teman-teman bermaksud berlibur ke sini, cari waktu yang tidak padat pengunjung, ya.
2. Danau OPI
Danau OPI merupakan kawasan yang terletak berseberangan dengan pusat kota. Letaknya enggak jauh kok, Tepatnya di Jakabaring. Kita harus melewati jembatan Musi dulu untuk sampai ke sini. Danau ini merupakan danau buatan, ya, tetapi kita harus hati-hati karena danau ini lumayan dalam loh.
Di sini kita bisa menggelar tikar, duduk di bawah rerindangan pohon sambil menikmati pemandangan danau dan merasakan angin sepoi-sepoi. Anak-anak pun bisa leluasa berlarian karena luasnya kawasan.