Kita semua rasanya sudah tahu dan setuju bahwa membaca buku memiliki banyak sekali manfaat. Selain dapat menambah wawasan, membaca buku bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, meningkatkan keterampilan membaca, meningkatkan konsentrasi dan fokus, meningkatkan empati, dan lain-lain.
Menariknya, aktivitas membaca buku yang memiliki segudang manfaat ini dianggap “eksklusif” oleh sebagian orang. Kegiatan membaca buku bisa dikategorikan sebagai suatu hobi yang tidak semua orang sukai. Kegiatan membaca buku juga bisa disebut privilege yang juga tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Bahkan, orang yang senang membaca buku diberi julukan “si kutu buku”, lengkap dengan stereotipe atribut kacamata dan hobi bolak-balik perpustakaan. Namun, apa benar kegiatan membaca buku seeksklusif itu?
Aktivitas membaca buku sebenarnya aktivitas yang biasa saja, tidak ada yang istimewa. Meskipun begitu, kegiatan ini memiliki satu “kesulitan” tersendiri dibandingkan dengan aktivitas “duduk” lainnya, seperti aktivitas scrolling media sosial.
Dalam membaca buku, kita wajib fokus dan berkonsentrasi penuh terhadap tulisan yang sedang dibaca. Apalagi bagi orang yang belum punya riwayat berlama-lama menyentuh buku, kegiatan membaca dianggap sebagai kegiatan yang melelahkan dan membosankan. Bagaimana tidak, kita harus fokus membaca rangkaian kata dengan jumlah halaman yang tidak sedikit.
*klik baca selengkapnya