Maksiat: Terlihat Remeh Tapi Menggaet Dosa

11 March, 2025

Maksiat merupakan perbuatan yang melanggar aturan, perintah Allah dan apabila melakukaannya akan mendapat dosa. Dan maksiat ini tidak selalu di samakan dengan tindakan asusila. Yang terlihat sepele ternyata bisa masuk dalam kategori maksiat. Karena maknanya yang lebih luas, sehingga sebagai manusia harus bisa mengendalikan diri dengan baik. 

Di dalam Al-Quran sendiri, mengenai maksiat dijelaskan dalam surat An-Nisa, yang artinya "Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan" (QS an-Nisa: 14).

Dari makna tersebut bagi orang yang melanggar ketentuan Allah akan dimasukkan ke neraka yang kekal. Sehingga hukuman yang berat itu harus berusaha menghindarinya. 

Selain hukuman di akhirat itu, pelaku maksiat juga mendapat akibat yang ia lakukan di dunia. Apa saja yang di dapatkan, yaitu :

1. Terhalangnya seseorang dari rezeki dan ilmu

2. Gelapnya hati, sehingga menutup kebaikan-kebaikan, serta gelapnya wajah

3. Umur sia-sia karena tehalang dari ketaatan

4. Melemahkan keinginan untuk taat pada Allah SWT, dan lain sebagainya.( Lampung.Nu.or.id) 

Dari sedikit pemaparan mengenai maksiat di atas, apakah sesuatu yang haram juga termasuk dalam golongan melakukan perbuatan maksiat? Ya, kita lihat perbuatan apa yang dilakukan. Apabila berzina, berapa banyak perbuatan maksiat yang ia lakukan selama menjalani hubungan yang tidak halal. Maksiat itu luas, sehingga sebagai manusia harus berhati-hati dalam bertindak. Ketika melakukan perbuatan ini aku berdosa atau tidak, jadi gunakan pikiran dan ilmu yang kita miliki karena ini berguna untuk mengontrol diri supaya memilah dan memilih apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. 

Oleh sebab setiap dosa yang dimiliki akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat, pahala seberat biji sawi saja bisa kita nikmati nanti apalagi dosa. Pintu neraka siap menerima amal buruk manusia, bedanya kalau kita mencari pahala dalam satu melakukan kita bisa mendapatkan banyak pahala. Tapi ketika melakukan satu maksiat, banyak pahala juga seketika hilang. 

Bahkan, sebagai manusia tidak sadar ketika melakukannya. Apalagi ada campur tangan setan, di buatnya kita terbuai akan kesalahan kecil, dosa kecil namun tidak terlihat. Lama-lama menjadi dosa yang menumpuk, sadarnya ketika sudah terjerumus dalam sampai diri merasa hina. 

Jangan sampai kelalaian kita dalam menjaga iman tidak terkendali. Setan mudah menggoda karena awal mula dari manusia punya perut, kenapa perut? Sebab manusia bisa tamak, nafsu semata karena adanya perut. Kalau di artikan luas kenapa perut, semisal kerja punya jabatan tinggi. Gaji? Banyak iya tapi karena tidak merasa puas hanya dengan satu piring ia melakukan korupsi piring yang bukan hak nya. Sehingga timbullah korupsi dimana-mana, kemudian ada nafsu. Nafsu itu tidak bisa kita contohkan dengan satu perbuatan, sedangkan manusia itu bisa mempunyai banyak keinginan dalam sekaligus. 

Banyak kejahatan merajalela baik dengan alasan kekurangan ekonomi, menguntungkan diri, tidak bisa menjaga nafsu birahi dan lain sebagainya. Apa yang dimakan dari hasil maksiat akan menjadi darah dan daging dalam tubuh. Apapun yang masuk ke tubuh mencarinya dengan cara maksiat akan mengakibatkan diri dari hal-hal yang tidak baik, seperti penjelasan di atas. 

Oleh karena itu bagaiamana cara agar terhindar dari perbuatan maksiat, di antaranya:

Pertama, bertakwa dan sadar diri. Kunci utama pengendali diri adalah takwa serta sadar diri akan setiap apa yang kita lakukan melibatkan kehadiran Allah. 

Selanjutnya, menjaga sholat lima waktu. Dengan menjaga sholat lima waktu akan membentengi diri dari perbuatan maksiat. 

Kemudian, kedamaian batin yang akan menjaga mental dan emosional. Ketika hati tenang, damai pikiran serta terhindar dari tindakan mencari jalan yang melanggar aturan Allah. 

Salah satunya menjalin pertemanan dan lingkungan yang positif. Karena dengan siapa kita duduk, juga mencerminkan diri. Apabila tinggal dan berada pada lingkungan yang baik, bukan kegiatan maksiat yang dilakukan tapi perbuatan yang baik lagi bermanfaat yang kita raih. 

Terakhir, mampu mengendalikan diri. Dalam arti bisa mengelola nafsu yang bergejolak di hati, apabila kita bisa menguasai apa yang ada di dalam diri. Hati akan di bimbing untuk memilih apa yang terbaik. (MUI.or.id) 

Dari pengenalan mengenai maksiat dan cara menghindarinya, semua itu kembali kepada diri. Manusia punya takdir masing-masing, namun ketika ditakdirkan sebagai manusia yang kurang baik. Kita bisa ikhtiarkan untuk menjadi manusia yang baik. Terpenting berusaha, baik hidayah atau kehendak-Nya di izinkan setidaknya berusaha menjadi manusia yang bisa menjaga diri sebelum menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lain.

Umur tidak ada yang tahu, rahasia. Maka semestinya memanfaatkan usia dengan baik, banyak hal yang bisa dilakukan dengan jalan halal. Dan melakukan maksiat itu bukan jalan satu-satunya dilakukan, baik ketika kondisi susah maupun senang. Yang ada jalan keburukkan ketika memilih jalan dengan melakukan perbuatan yang melanggar. 

Tidak ada alasan untuk membenarkan perbuatan tidak baik, sebagai makhluk Allah tidak sepantasnya kita menanamkan dalam hati curiga atas ketetapan Allah. Takdir Allah terlalu baik untuk di curigai, karena dunia itu tempatnya senang, mengeluh, sedih, khawatir. Maka bersabarlah atas ketetapan-Nya, karena Allah janjikan surga dan neraka. Tinggal memilih mau masuk pintu mana. 

Tidak perlu khawatir akan janjinya surga dan neraka. Pasti terjadi, setiap yang dilakukan hambanya akan dipertanggungjawabkan suatu saat nanti. Islam datang untuk menunjukkan bahwa islam adalah agama yang baik, menuntun umat-Nya. 

Bahkan dihadirkan mukjizat yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Al-Quran, di turunkan secara berangsur-angsur supaya bisa di pahami. Islam sudah memberi kitab terbaik, solusi permasalahan dan membimbing ke jalan yang di ridhoi. 

Kepada sesiapa pun, tidak ada batas untuk kembali ke jalan yang benar. Semua berhak untuk bertaubat, Allah Maha Pengampun lagi maha segalanya. Bahkan sebejat apapun perbuatan hambanya, ketika mau bertaubat atas kesalahan akan di maafkan. Mau usia muda maupun sudah tua renta, selama ada kemauan kembali ke jalan lurus hati akan membimbing untuk memperbaiki diri. 

Semoga kita semua terhindar dari ketertarikan untuk melakukan perbuatan buruk, bisa dengan mengikuti kegiatan positif. Berkumpul dengan orang-orang atau lingkungan masyarakat yang baik. Teman yang selalu mengingatkan kepada Allah, menggunakan teknologi informasi sesuai porsi yang di butuhkan. Terlebih di zaman sekarang, maksiat bertebaran dimana-mana begitu mudah kita mencari tapi ketika kecanduan berdampak negatif teruntuk kehidupan. 

Selama hidup itu gunakan untuk selalu mencari ilmu dan mengamalkannya. Karena hidup tanpa pedoman, akan terombang-ambing oleh keadaan. Bisa memicu pemikiran tanpa dicerna demi kenikmatan dunia semata. 

"Kalian, kamu, siapapun boleh membebaskan diri mau apa dan kemana saja. Selama diri bisa membentengi dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Kita boleh punya keinginan tapi Allah punya aturan"

Baca Selengkapnya
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Diyah Rahmawati
Tidak ada informasi member

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram