Disusun oleh : Muhammad Abdul Basith (Mahasiswa Universitas Al Wasathiyah Yaman)
Pendahuluan
Malam Nishfu Sya\’ban merupakan malam yang sangat mulia,dimana pada malam tersebut takdir Allah dicatat,amalan ummat manusia turut dilaporkan kepada Allah,dan berbagai kemuliaan lain yang berada didalamnya.
Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami seorang ulama besar dalam madzhab Syafi\’i mengatakan:
(قَوْلُهُ فَهِيَ أَفْضَلُ لَيَالِي السَّنَةِ) أَيْ: فِي حَقِّنَا لَكِنْ بَعْدَ لَيْلَةِ الْمَوْلِدِ الشَّرِيفِ وَيَلِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْإِسْرَاءِ ثُمَّ لَيْلَةُ عَرَفَةَ ثُمَّ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ ثُمَّ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَبْعَانَ وَأَمَّا بَقِيَّةُ اللَّيَالِي فَهِيَ مُسْتَوِيَةٌ وَاللَّيْلُ أَفْضَلُ مِنْ النَّهَارِ وَأَمَّا فِي حَقِّهِ ﷺ فَالْأَفْضَلُ لَيْلَةُ الْإِسْرَاءِ وَالْمِعْرَاجِ؛ لِأَنَّهُ رَأَى رَبَّهُ فِيهَا شَيْخُنَا
“Ucapannya, ‘Maka itu adalah malam yang paling utama dalam setahun,’ maksudnya dalam hak kita, tetapi setelah malam kelahiran (Maulid) yang mulia. Urutan setelahnya adalah malam Lailatul Qadar, kemudian malam Isra’, lalu malam Arafah, kemudian malam Jumat, lalu malam Nishfu Sya’ban. Adapun malam-malam lainnya, semuanya setara. Malam lebih utama dibanding siang. Sedangkan dalam hak Nabi ﷺ, maka malam yang paling utama adalah malam Isra’ dan Mi’raj, karena pada malam itu beliau melihat Tuhannya.” [Tuhfatul Muhtaj Juz 3 Hal 462].
Dan terkait pelaporan amal ummat manusia maka terbagi menjadi tiga:
Baca Selengkapnya
Visit Blog