Beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan salah satu pemilik usaha keripik singkong. Usahanya tersebut pada lebaran tahun ini pesanannya mencapai 5 kwintal, kalau hari biasa setiap satu minggu sekali sekitar 15 kilogram yang dikirim ke pusat oleh-oleh yang ada di Blitar.
Keripik pisang jadi jajanan yang masih populer hingga saat ini, meskipun begitu tetap harus ada inovasi agar tetap memiliki pelanggan tersendiri dan bisa menarik target market baru seperti anak muda. Oleh karena itulah, pemilik usaha keripik pisang ini berinovasi dengan membuat keripik pisang lumer.
Usaha keripik pisang yang dijalankan sebenarnya telah didirikan sejak awal tahun 2024, setelah ikut pelatihan dari RT Keren, sebuah program dari pemerintah kota. Hingga akhirnya lebaran tahun ini keripik pisangnya makin dikenal dan diliput berbagai media.
Namun sayangnya, usaha keripik pisang ini belum memiliki media sosial tersendiri, padahal jika sudah punya akun untuk usaha, apalagi sudah masuk TV dan pemberitaan media lokal, nasional, tentu bakal banyak orang yang akan memesan keripik pisangnya
Di era digital saat ini sebuah usaha penting sekali memiliki media sosial, selain untuk mengenalklan produk dan kesadaran merk, juga menjalin interaksi dengan target market sesuai usaha yang kita tekuni. Hal terpentingnya kita bisa riset kompetitor, dan lebih sedikit untuk biaya pemasarannya. ***