Hari itu aku ingat sekali cuaca bagus. Tak satu lembar pun dedaunan yang bergoyang. Cuaca bersahabat. Tanpa sepoinya angin. Jalan raya agak macet tapi aku merasa ada yang salah nih sama Mas GoJek koq jalannya santiai sekali. Dia koq sabar sekali mengendarai motornya.
Tak sabar aku tepuklah bahunya sambil bertanya. “Maaf, Mas. Ini jalan berapa ya?
“30 Bu” jawabnya santai. Aku minta dia menambah kecepatan jadi 40 atau 50. Jalan raya memang agak macet, tapi bukan berarti dia harus slow motion dooonk. Malas aku hadir kalau sampai terlambat. Dan itu bukan aku, karena aku bukan penyuka jam karet.
“Serius, Bu?” tanyanya heran.
Iyalah serius!” jawabku. (dalam hati aku berbisik sendiri: “emangnya cuma anak muda yang berani melaju kencang duduk di boncengan?)
Dokpri |
Melajulah helikopterku, hehe. Melesat dengan stabil. Keren juga nih si Babang Gojek bawa motornya.
Sesampainya di lokasi, aku agak bingung karena gedungnya bertingkat dan arahan kurang jelas ke sebelah mana aku harus menuju lokasi acara. Aku gunakan gadget untuk menelpon Cikgu Cantik dan memberitahukan aku sudah di bawah lalu harus ke arah mana aku berjalan menuju ruangan.
Tanpa lama menunggu jawaban karena Cikgu Cantik sudah menghampiri aku. Ya, ampuun, beliau turun menjemputku. Masya Allah humble-nya beliau. Karena itu gak salah kalau aku sebut Cikgu Cantik the brilliant and humble lady. Singkat cerita sesampainya di atas sudah banyak teman-teman blogger yang datang. Acarapun dimulai. Aku duduk bersebelahan dengan blogger muda usia yang ramah, berkacamata tebal dan suka bercanda.