Setahun lalu, saat kami pulang dari nyekar dari makam mamah mertua, suami mengajak mampir ke Kedai Kopi Puntang. Kedai ini milik temannya. Lokasinya gak terlalu jauh dari makam.
Begitu sampai di warung kopi, kami langsung menyapa temannya. Mereka berdua langsung ngobrol akrab. Berbagai macam obrolannya. Obrolan ala warung kopi. Kebanyakan tentang Wanadri, termasuk bernostalgia saat mereka mengikuti pendidikan dasar. Suami saya dan temannya ini satu angkatan.
Ngobrolin juga tentang kopi puntang. Dari mulai potensi, pengolahan, hingga rasanya. Saya sesekali ikut nimbrung obrolan. Sayangnya gak langsung saya tulis. Jadi hanya beberapa poin aja yang masih diingat.
Untuk pertama kalinya saya tau tentang kopi gunung puntang. Bahkan kalau ditanya tentang kopi, saya langsung teringat dengan kopi Lampung, Toraja, Wamena, Bengkulu, atau Aceh Gayo. Semua yang saya tau tidak ada yang dari pulau Jawa.