Membaca bukanlah kemampuan alami seperti berbicara, melainkan hasil pembelajaran kompleks. Banyak anak, termasuk yang cerdas, bisa mengalami kesulitan membaca tanpa disadari. Salah satu penyebab utamanya adalah disleksia—gangguan belajar spesifik yang memengaruhi kemampuan memproses bahasa tulis. Disleksia sering disalahpahami dan terlambat terdeteksi, padahal memengaruhi sekitar 20% populasi. Tanpa intervensi dini, anak berisiko tertinggal jauh dalam membaca. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami bahwa anak dengan disleksia bukan malas atau bodoh, melainkan membutuhkan pendekatan belajar yang berbeda. Pemahaman ini kunci untuk mendukung potensi unik mereka.