Memberi Anak Kesempatan untuk Bisa: Mengapa Penting dan Bagaimana Caranya?

Assalamualaikum,

Artikel ke-9 sekaligus artikel terakhir sesuai tema yang aku angkat di Challage Ramadhan BPN 2025 ini yaitu tentang Montessori adalah tentang memberikan kesempatan anak untuk bisa dan berhasil. Anak-anak adalah pembelajar alami yang penuh rasa ingin tahu. Sejak lahir, mereka memiliki dorongan kuat untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka, mencoba hal-hal baru, dan memahami bagaimana segala sesuatu bekerja. Namun, agar proses belajar ini dapat berlangsung secara optimal, mereka membutuhkan ruang dan kesempatan untuk mencoba sendiri. Memberikan anak keleluasaan dalam belajar tidak hanya membantu mereka mengembangkan keterampilan kognitif dan motorik, tetapi juga membangun rasa percaya diri serta kemandirian sejak dini.

Sering kali, sebagai orang tua atau orang dewasa, kita cenderung terburu-buru dalam memberikan bantuan ketika anak menghadapi kesulitan. Padahal, justru dalam tantangan itulah mereka belajar untuk berpikir kritis, mencari solusi, dan mengembangkan daya juang. Ketika anak diberikan ruang untuk mencoba, membuat kesalahan, dan menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah, mereka belajar lebih dari sekadar teori, mereka memahami nilai dari usaha, kegigihan, dan keberanian untuk mencoba kembali. Dan atau malah, kita terlalu memberikan kegiatan atau tugas yang terlalu berat untuk anak-anak. Padahal keberhasilan atau memberi ruang kesempatan anak untuk bisa dan berhasil ini sangat penting loh untuk perkembangan terutama jiwa nya anak-anak.
Pastikan Anak Akan Mampu dan Berhasil Melakukannya
Memberikan anak ruang untuk belajar dan berkembang bukan berarti membiarkan mereka menghadapi tantangan yang terlalu sulit atau di luar kemampuan mereka. Sebaliknya, orang tua dan pendidik perlu menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak merasakan keberhasilan dalam setiap usaha yang mereka lakukan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan tugas atau aktivitas yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Misalnya, anak usia dua tahun dapat diberi kesempatan untuk menuang air ke dalam gelas sendiri, sementara anak usia lima tahun bisa dilibatkan dalam tugas sederhana seperti merapikan mainan atau membantu menyiapkan meja makan. Tantangan yang tepat ini akan membuat mereka merasa mampu dan berharga dalam lingkungannya.

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Hikmah Khaerunnisa
Bachelor of Psychology The Next Montessori Educator

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Jakarta Selatan, Indonesia

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram