Memori Pantai Losari, Sebelum dan Setelah Reklamasi

18 March, 2025

Seorang laki-laki sedang mengatur meja dan kursi tempat pembeli duduk. Lelaki yang mengenakan baju bermotif seperti kulit sapi berwarna hitam-putih itu sedang menyusun meja-meja kayu beralas taplak plastik hijau ke dalam deretan sejajar. Tiga tumpuk kursi plastik berwarna hijau terlihat di dekatnya. Sebentar lagi dia akan menggelar dagangannya berupa pisang epe’ – pisang panggang khas Makassar. Lelaki itu berdiri sekitar 5-7 meter di sebelah utara tempat anak sulungku memarkir sepeda motornya.
Tiga hari yang lalu saya menyusuri Pantai Losari dengan tujuan mengambil foto untuk kebutuhan tulisan. Saya sedang mengikuti lomba menulis di Kompasiana dan rencananya mau menulis topik tentang wisata di Fort-Rotterdam dan Pantai Losari.
Berkendara dari arah Masjid Amirul Mukminin, menuju utara, saya meminta si sulung untuk berhenti di bagian pantai yang seharusnya bisa diakses oleh siapa saja dengan gratis. Saya pun turun dari sepeda motor. Si sulung Affiq tetap duduk di motornya, menunggui saya. Saya mengambil foto beberapa view Pantai Losari dari spot yang letaknya persis di sebelah kanan MGH. Setelah merasa cukup, saya berjalan ke arah Affiq.

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Mugniar
Mother of 3 | Lifestyle Blogger

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Jakarta Selatan, Indonesia

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram