Entah bagaimana awalnya, hubungan antara Wafa anak saya dan ayahnya sendiri kurang begitu dekat. Dalam artian, ya biasa aja. Bahkan lebih seringnya gak mau sama ayahnya. Agak heran juga dan sering bertanya-tanya sendiri, kenapa bisa begitu. Padahal dari lahir ya sama ayahnya juga. Berjemur pagi sama ayahnya walaupun memang waktu itu bergantian juga sama akung dan utinya.
Saya dan suami terus mengupayakan segala cara agar anak kami bisa dekat dengan ayahnya. Syukur, si gadis kecil ini sudah mulai bisa berbagi kegiatan dengan sang ayah walaupun gak bisa selama dengan ibunya.
Menyambut Kepulangan Ayah
Saya bilang ke suami, kalau pulang kerja tolong bawakan sesuatu untuk Wafa. Apapun itu. Bisa bunga rumput, dedaunan, mainan sederhana, gambar, makanan, atau apa saja yang bisa menjadi hadiah untuknya. Kalau orang dewasa saja senang dengan oleh-oleh, anak kecil pasti juga akan menyukainya kan?
Maka ketika ada sesuatu yang dibawakan ayah untuknya, saya akan bilang ini dari ayah untuk Wafa. Di lain waktu, saya akan tanya lagi dengan pertanyaan semisal 'kemarin, bunganya dikasih siapa?' dan dia bisa menunjuk ayah dengan raut wajah gembira.