Gen Z sering dianggap sebagai generasi yang rapuh, sulit fokus, dan kurang disiplin. Namun, jika ditelaah lebih dalam, mereka sebenarnya memiliki keunikan dalam berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, dan menghargai makna di balik setiap tindakan. Tantangan utama bagi mereka bukan hanya tuntutan akademik atau dunia kerja, tetapi juga ekspektasi sosial yang tinggi dan tekanan dari media digital.
Salah satu kebutuhan utama Gen Z adalah lingkungan komunikasi yang nyaman. Ketika tidak mendapatkannya di rumah, mereka cenderung mencarinya di luar, yang bisa membawa dampak positif maupun negatif. Kedekatan dengan orang tua sejak dini membangun koneksi yang kuat, menciptakan ruang aman untuk berbagi cerita, mengutarakan pendapat, dan menuangkan emosi.
Gen Z tidak bisa dikendalikan dengan cara lama. Mereka membutuhkan kebebasan berekspresi dengan batasan yang jelas, bukan kendali yang mengekang. Koneksi yang tulus dan komunikasi yang penuh empati menjadi kunci dalam membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.
Jika terus dipaksa mengikuti aturan tanpa memahami alasan di baliknya, akankah mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab, atau justru semakin menjauh dan kehilangan rasa percaya terhadap orang tuanya?