Matahari Minor–merupakan novel ke-14 dari serial BUMI karya Tere Liye. Seperti yang Teteman ketahui, novel serial BUMI adalah novel seri petualangan remaja dunia paralel yang ditokohsentrali oleh Raib, seli dan Ali.
Novel serial ini diawali oleh novel BUMI, BULAN, MATAHARI, BINTANG, CEROS & BATOZAR, KOMET, KOMET MINOR, SELENA, NEBULA, SI PUTIH, LUMPU, BIBI GILL, SAGARAS dan kemudian novel ke-14 ada MATAHARI MINOR.
Pada novel ke-14 ini, rasanya mulai nano-nano. Kendati dunia paralel semakin misterius dan penuh kejutan ditiap petualangan ketiganya. Akan tetapi, bukan Bang Tere kalau enggak memberikan plottwist yang enggak terduga, right?
Identitas Buku
Judul Novel : Matahari Minor
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT. Sabak Grip Nusantara
Cetakan : Pertama, November 2022
Tebal : ± 363 hlm.
Matahari Minor diawali oleh kesedihan, kekecewaan Raib pada Ali yang memutuskan tinggal di Sagaras. You know-lah, setelah Ali menemukan Sagaras dan bertemu dengan Eli–sang ibu, Ali memutuskan untuk menetap di Sagaras. Sebab bagi Ali, Sagaras memang tempatnya untuk pulang.
Berhari-hari, hingga dua minggu setelah meninggalkan Sagaras Raib begitu kehilangan si biang kerok tersebut. Raib yang sedih tersebut pun sontak menjadi hidangan manis Seli yang tak tahan untuk menggodanya. Jangan berharap bila Raib akan mengatakan rindu, mengaku saja tidak, haha.
Eh, berhenti dulu menggoda Raib. Ayo kembali ke mode serius!
Ketika Raib sedang gundah gulana, Seli sudah beberapa hari mengalami mimpi buruk. Enggak tanggung-tanggung saking mencekamnya mimpi itu hingga mengakibatkan korsleting listrik di rumahnya. Sampai-sampai ketika sedang mati lampu pun dianggap ulah Seli oleh mama dan papanya, haha. Saking seringnya sih, dia bermimpi buruk.
Pada awalnya dia enggan bercerita kepada Raib, tapi ketika dia bercerita kepada ibunya, sang ibu menyarankan Seli menceritakannya kepada Raib. Sang ibu bilang, siapa tahu mimpi itu sebuah sinyal, tanda atau pesan dari dunia paralel.
Hingga dipuncaknya, Seli akhirnya menceritakannya kepada Raib. Soal mimpi buruknya yakni dia mengalami situasi yang begitu mencekam di dalam sebuah ruang besar. Segalanya terlihat gelap, bahkan kekuatan sarung tanganya tidak berfungsi.
Pada mimpi sebelumnya saat ada cahaya dia melihat laki-laki mengenakan pakaian gelap, jubah hitam mengambang dua jengkal di atas Seli. Rambutnya panjang menjuntai seperti salju. Kemudian dimimpi berikutnya saat ada cahaya, dia melihat sebuah peti mati yang teronggok bisu. Dia mendekati peti mati dan mengamati identitasnya adalah peti mati ILY-7890-7980.
Ketika Seli sudah memahami maksud dari mimpinya tersebut, dia dan Raib langsung berpetualang ke Klan Bulan untuk mencari tahu tentang makam Ily. Fyi, Ily yang dimaksud adalah putra sulung Ilo dan Vey. Dia lulusan ABTT yang pernah menemani Raib, Seli dan Ali dalam Festival Matahari. Namun dia tewas mengorbankan dirinya agar Ketua Konsil Klan Matahari yang jahat tidak berhasil membuka Penjara Bayangan di Bawah Bayangan. Ingat enggak Teteman?
Lantas apa maksud mimpi Seli, mengapa dia perlu mencari tahu tentang makam Ily yang sudah meninggal? Bahkan mereka juga ikut dalam proses pemakamannya Ily. Jadi apa yang salah dari makam Ily? Apa yang sebenarnya mereka cari?
Sebenarnya beberapa bulan lalu Batozar sudah pernah mengumpulkan Raib, Seli, Ali beserta Av, Pejabat sementara Ketua Komite Klan Bulan, Panglima Tog, Miss Selena dan keluarga Ily. Saat itu Batozar menampilkan sebuah holongram dan menayangkan sebuah video rekaman festival di Klan Matahari. Video saat Raib dkk juga Ily sampai dipeternakan lebah Hana untuk menemukan bunga matahari yang mekar pertama kali.
Hingga sampai ketika Ketua Konsil Matahari memaksa Raib memetik dan membuka Penjara Bayangan di Bawah Bayangan. Ily saat itu satu-satunya yang masih berdiri dan berlari mencoba merebut bunga dari tangan Fara Tara Tana IV dan berhasil mengambilnya. Kemudian mengajukan permintaan untuk menutup portal pintu Penjara Bayangan di Bawah Bayangan selama-lamanya.
Fara Tara Tana IV yang mengetahui hal tersebut marah dan menyerang Ily hingga tubuhnya terbanting dan bunga matahari lepas dari genggamannya. Ily dinyatakan tewas kala itu. Akan tetapi mengapa Batozar memutar ulang rekaman tersebut?
Usut punya usut, Batozar mempunyai teori bila Ily masih hidup. Sebab dia adalah orang pertama yang memegang bunga matahari yang mekar pertama kali. Selain itu, fakta selanjutnya bila pusaka bunga matahari tersebut bisa melindungi siapapun yang memegangnya. Dia meminta Av dan Panglima Tog untuk memeriksa dan memastikan makam Ily.
Namun kenyataannya hingga berbulan-bulan, Av tidak menemukan ada hal yang janggal pada makam Ily. Sebab tidak menemukan kejanggalan dari sensor yang dipasang di makam, maka dia keberatan jika ingin membongkar makam Ily.
Hingga sampai Seli sendiri yang bermimpi dan meminta izin kepada Ilo dan Vey untuk mengeceknya secara diam-diam. Beruntung mereka mendapatkan izin dan mereka diberi kartu dari keluarga Ily sebagai akses masuk ke pemakaman. Sebab ternyata makam Ily begitu dijaga ketat, dia dimakamkan di subsektor pahlawan Klan Bulan.
Ketika Seli dan Raib berhasil menyusup dan menemukan makam Ily, mereka tak segan untuk segera membukanya. Lantas ketika mereka berhasil membuka peti mati Ily, di dalamnya sudah kosong. Di dalamnya hanya ada bekas gosong dan sebuah hologram yang berkerlap-kerlip. Ketika Seli menyentuh hologram tersebut tiba-tiba muncul proyeksi menyerupai mayat Ily. Ada kemungkinan proyeksi hologram itulah yang menipu sensor selama ini.
Setelah mengetahui faktanya bila Ily tidak ada. Mereka bergegas pergi, kembali ke rumah Ilo dan Vey. Lantas mencaritahu petunjuk ke Batozar tentang keberadaan jasad Ily. Mereka berhasil menemukan persembunyian Batozar dan berterus terang menceritakan temuan mereka serta berharap Batozar akan membantu.
Batozar yang mendengar hal tersebut langsung mengumpat karena sarannya dulu tidak didengar. Sebab kini yang dikhawatirkannya bukan masalah Ily hidup atau mati, tentu saja dia akan hidup sebab pemegang bunga mekar pertama kali. Hal yang menjadi semakin rumit mereka tidak tahu Ily kini berada di mana dan jadi apa?
Jika berdasarkan temuan dan mimpi yang dialami Seli, kala itu Batozar mengatakan bila keberadaan Ily kemungkinan berada di gurun-gurun pasir gelap, debu-debu beterbangan, tempat kehidupan jungkir balik, air mata telah lama kering, tempat pengisap darah tinggal, klan terkutuk. Lantas tempat tersebut tak lain adalah Matahari Minor. Sebab disanalah teknik mengirim pesan melalui mimpi ditemukan.
Batozar memang tahu di mana Matari Minor, tapi caranya rumit. Butuh waktu lama, penuh kesabaran, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Keliru satu titik kembali ke awal. Dia juga menjelaskan, jika petualang dunia paralel yang berpengalaman sekalipun butuh waktu bertahun-tahun. Namun ada satu jalan pintas, tapi mereka harus merayu seseorang yakni Bibi Gill. Sebab hanya Bibi Gill yang tahu letak portal kuno yang menghubungkan Klan Matahari dengan Matahari Minor.
Seketika nama Bibi Gill disebut, tidak banyak bertanya mereka langsung pergi ke ABTT. Saat itu Bibi Gill sedang mengawasi kantin. Sehingga Bibi Gill membawa keduanya, eh ketiganya sekaligus Si Putih ke ruangannya. Btw selama petualangan Si Putih–anabul Raib ikut bergabung bersama mereka.
Akan tetapi belum apa-apa, Bibi Gill sudah menolak permintaan mereka. Bibi Gill tidak ingin apa yang terjadi dimasa lalu kembali terulang. Dia hanya ingin menjaga keseimbangan dunia paralel tanpa ada ketamakan dan kerakusan dari para penguasa kekuatan. Sudah dengan jelas, saat itu Bibi Gill tidak bisa dirayu lagi. Seli dan Raib menyerah.
Namun ajaibnya Si Putih mencoba memberikan pemahaman kepada Bibi Gill. Dia berkata bila para remaja itu berbeda dari pemilik kekuatan sebelumnya. Mereka tulus ingin menyelamatkan teman mereka. Bahkan Si Putih mencoba meyakinkan, bisa jadi para remaja inilah yang akan menjaga keseimbangan di masa depan. Beruntung, berkat bujukan dari Si Putih, Bibi Gill menunjukkan portal menuju Matahari Minor.
Fyi, Si Putih memang kucing yang dulu sempat berpetualang dengan Bibi Gill bersama Kakek Tua. Ingat enggak Teteman? Bibi Gill adalah orang yang meletakkan Si Putih di rumah Raib. Jadi enggak heran, jika Bibi Gill bisa memahami Si Putih dan mau mendengarkan sarannya.
Seperti halnya yang telah digambarkan oleh Batozar sebelumnya, begitulah kondisi di Matahari Minor. Sebuah Klan Terkutuk. Hamparan gurun pasir sejauh mata memandang. Debu-debu beterbangan. Langit kosong, tidak ada awan. Dua matahari bersinar di atas sana. Tidak ada gunung, tidak ada hutan, sungai atau danau.
Terlihat puing-puing bangunan bekas pemukiman kecil hancur. Di sekeliling tidak ada hewan, apalagi manusia. Lantas empat jam berlalu mengamati sekitar, di depan terlihat 6 rombongan pemukim yang tergesa-gesa menaiki benda terbang yang telah karatan. Kendaraan itu tentu tidak secepat dan semewah ILY. Di dalamnya penuh sesak berbagai usia, berdesak-desakkan.
Dalam rombongan tersebut ada beberapa yang tidak mendapat tempat. Mereka lantas ditinggal sedangkan salah satu bola matahari itu mulai masuk ke kaki langit. Gurun pasir yang tadi terlihat terang benderang mulai remang. Beberapa waktu kemudian, satu bola matahari juga masuk ke kaki langit. Gurun pasir semakin remang dan rombongan semakin histeris.
Disaat cahaya matahari menghilang dikejauhan gurun pasir yang gelap, ada sesuatu mengerikan. Hamparan pasir bergetar hebat seperti ada tangan raksasa yang mengaduknya dan mengeluarkan suara gemuruh. Muncul tumbuhan aneh dengan duri-duri tajam. Terus menjalar ke seluruh permukaan pasir yang gelap. Batang-batang lancip, dedaunan seperti pisau, buah yang hitam mengerikan yang menyemburkan serbuk mematikkan. Hutan misterius terbentuk setinggi lima puluh meter menjalar ke gurun gelap. Mengamati kegetiran itu, Raib dkk mencoba menolong rombongan yang tertinggal.
Beruntung mereka selamat. Mereka adalah pengungsi abadi penduduk Matahari Minor. Kenapa begitu? Tahu sendirilah ya situasinya, mereka tidak bisa menetap. Sebab jika gelap datang mereka selalu dihantui oleh gurun pasir dan hutan misterius tersebut. Oleh karena itu, mereka harus berpindah untuk bertahan hidup.
Namun bukannya berterima kasih, rombongan itu malah mencuri ILY. Mereka dengan sengaja memberikan minuman dan makanan yang telah diberi serbuk tumbuhan yang efeknya seperti narkoba. Sehingga Raib, Seli dan Si Putih tertidur hampir 24 jam.
Lantas ketika mereka bangun, dikejauhan gurun mulai bereaksi. Mereka telah mencoba sekuat tenaga untuk melarikan diri, tapi tidak berhasil. Beruntung, ada seseorang yang menolong. Dia Cwaz. Dia salah satu penumpang kapal Aldebaran, ilmuwan konservatori. Bahkan dialah seseorang yang mengirimi Seli mimpi tentang Ily.
Alasan mengapa Matahari Minor menjadi menyeramkan seperti sekarang karena seribu tahun lalu jaringan miselium mulai rusak dan alogaritma yang dikirim mengubah kode genetik tumbuhan di sini. Sehingga hutan yang hijau dan subur, dengan semalam menjadi sangat mengerikan.
Puluhan tahun telah mencoba memusnahkan tumbuhan tersebut, tapi bukannya mati tumbuhan itu malah menyebar hingga Matahari Minor dikuasai oleh hutan gelap tersebut.
Lima tahun lalu Matahari Minor mulai tambah kacau. Sebab ada seseorang yang berhasil memetik bunga matahari hitam. Bunga tersebut menyimpan semua kegelapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seseorang yang berhasil memetik bunga tersebut tidak hanya menguasai semua kekuatan kegelapan, tapi juga bisa mengendalikan hutan kegelapan. Lima tahun Cwaz mencari tahu siapa pemetiknya, tapi masih menjadi sebuah misteri.
Kemudian satu tahun lalu menjadi semakin rumit, ketika Ily berhasil memetik bunga matahari yang mekar pertama. Dia tidak mati dan tidak hidup, tapi tertidur panjang. Pemetik bunga matahari hitamlah yang menculik jasad Ily. Cwaz terlambat menyadari karena terlalu fokus mencari pemetik bunga matahari hitam.
Cwaz juga memberikan dugaan bila si pemetik bunga matahari hitam ingin membangunkan Ily untuk melancarkan misinya yakni menguasai dunia paralel. Dia ingin menggunakan hutan kegelapan sebagai senjatanya. Sedangkan Ily akan dijadikannya panglima perang.
Namun sesuatu kembali terjadi. Ketika mereka dibantu oleh Cwaz dari lingkarang kubah yang melindungi dari ganasnya hutan kegelapan. Mereka masih belum benar-benar aman. Malam itu, mereka dikepung oleh para pemadat (bawahan pemetik bunga matahari hitam). Mereka mengancam keselamatan Raib dkk. Namun bukan Raib dkk namanya jika tidak melawan, right?
Beberapa pemadat berhasil dikalahkan. Hingga sampai akhirnya muncul seseorang yang merasa kesal karena para pemadat itu tidak bisa menangkap dua gadis dan satu kucing. Situasi bahkan jadi lenggang total sebab kehadiran seseorang tersebut. Atmosferpun berubah menyeramkan, gelap.
Salah satu pemadat memanggilnya panglima. Dia berkata bila Raib dan Seli akan dijadikan makanan lezat bagi Raja Hutan Gelap. Bahkan darah mereka bisa menyempurnakan kekuatan sang raja.
Lantas ketika seseorang itu akhirnya diterangi cahaya. Dia seseorang laki-laki berpakaian gelap, jubah hitam, mengambang di atas mereka. Rambutnya putih bagai salju dengan aura gelap yang menyelimutinya seperti asap. Garis rahangnya kokoh. Wajahnya tetap tampan, tapi terlihat dingin mematikan. Raib dan Seli tersentak–Ily.
Wah, bagaimana ini… apakah Ily melupakan Raib dan Seli karena sudah dibangunkan oleh Raja Hutan Kegelapan? Apakah Ily berubah menjadi orang yang jahat?
Kenapa Novel Matahari Minor terlalu banyak kejutannya? Bahkan kembali memunculkan banyak misteri yang begitu menegangkan. Akankah Ali bergabung bersama Raib dan Seli lagi?
Terlalu banyak teori, hingga saya mencurigai Cwaz sebagai Raja Hutan Gelap yang mencoba menjebak Seli dan Raib agar kekuatannya bertambah,haha. Enggak tahu kenapa saya jadi securiga itu dengan Ibu Cwaz.
Namun yang lebih penting dari kecurigaan saya sebelumnya, akankah Seli dan Raib dapat menyadarkan dan membawa kembali Ily? Jika pun mereka bertarung, apakah Seli dan Raib merupakan lawan yang sepadan? You know-lah, kini Ily berubah semakin menyeramkan.
Eh, eh.. jangan-jangan nanti Ali datang membantu ketika Seli dan Raib mulai terdesak. Yaaa siapa tahu juga kan? hehe. Daripada bertanya-tanya, kita tunggu saja novel selanjutnya berjudul ILY.