Assalamualaikum.
Halo semuanya, apa kabar?
Biasanya shock culture dirasakan saat berkunjung ke kota atau lingkungan baru. Taukah kamu, ternyata shock culture juga bisa dirasakan di kota kelahiran sendiri. Loh kok bisa?
Ya, itulah yang saya alami setelah 13 tahun merantau dan kembali ke kampung halaman secara permanen. Selama merantau saya tinggal di pulau Jawa yaitu di kota Depok dan kota Cilegon yang mana kedua kota itu memiliki temperatur udara yang panas yaitu sekitar 24~26 derajat celcius.
Sementara kampung halaman saya berada di kota Bukittinggi – Sumatera Barat yang terkenal sebagai kota yang dingin dengan temperatur berkisar 19~21 derajat celcius.
Seperti gambaran di atas, salah satu shock culture yang saya hadapi adalah tidak terbiasa dengan dinginnya udara dan air di rumah. Sehingga setiap kali mudik, terpaksa memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat berada di rumah. Tak ketinggalan selalu memakai sendal karena ubin terlalu dingin untuk diinjak langsung.
