Tidak terasa, bulan Ramadan segera berlalu. Status dan cerita mudik mulai dibagikan di media sosial. Sejak pertemanan semakin meluas hingga ke timur Indonesia, saya menemukan satu unik baru tentang mudik. Wah, mereka yang berasal dari Sulawesi ternyata banyak yang memilih moda laut untuk mudik. Segitu effort-nya perjuangan mudik teman-teman jarak jauh saya.
Berbeda dengan saya yang mudik hanya lintas kabupaten meskipun jarak tempuh lumayan lama. Sembilan jam perjalanan darat, itu pun kalau mulus tanpa macet. Apalagi kalau naik kendaraan pribadi, wah meski bisa mengatur waktu, tapi persiapannya lumayan. Terutama saat memutuskan packing satu keluarga kecil.
Kata orang, packing itu kegiatan yang paling seru sebelum perjalanan. Bagi sebagian orang lainnya, packing itu adalah bagian paling tidak menyenangkan. Bagi saya, keduanya benar. Saat masih single, packing pekerjaan palingg menyenangkan. Namun setelah menikah, packing berubah menjadi hal yang melelahkan. Bagaimana tidak, ketika menjadi penanggung jawab untuk packing, artinya kita harus memastikan bahwa semua kebutuhan anak terbawa semua. Duh, sebagai emak-emak yang bercabang pikirannya, di sini terjadang saya merasa lelah.