Karenanya, berbeda dengan beberapa parents yang menganut ilmu parenting yang gentle, di mana aturan Islam tidak perlu dipaksakan. Kalau saya malah harus dipaksakan.
Karena, saya tidak bisa terus menerus berada di samping anak, untuk menjaga keimanannya pada Allah. Maka, sejak kecil harus dipaksakan, jangan nunggu anak menyukai ke Islaman sendiri atas dasar hatinya.
Iyaaaa kalau hatinya mencintai Islam? kalau lama-lama jadi malas, karena enggak terbiasa?.
Karena, semua hal tentang perintah Allah, tentunya sangat tidak disukai setan, bagaimana bisa setan akan membiarkan hati anak bisa terketuk sendiri, jika memang tak pernah dibiasakan.
Okelah kalau ada hidayah, bagaimana kalau hidayah datangnya lebih lambat dari kematian?
Astagfirullah, betapa meruginya saya sebagai parents jika hal itu yang terjadi.
Saya mengerti sih maksud dari beberapa opini parents yang ada di luaran sana, bahwa maksud mereka tidak memaksa itu adalah, mengajarkan anak tentang Islam dalam kelembutan.
Sayangnya, tidak semua parents bisa terus berada dalam kelembutan kan, apalagi kalau parents-nya cuman satu yang berperan, kayak saya.
Selengkapnya baca di blog parentingbyrey.com tentang memaksakan ajaran Islam ke anak