Disarankan untuk membaca cerpen RUN terlebih dahulu. Klik disini untuk baca.
Part Sebelumnya :
Keesokan harinya, setelah selesai latihan aku kembali mendatangi hyung-ku. Tanpa alasan apapun, hanya mengikuti naluri yang mendorongku untuk datang ke kampus ini.
“Hyung, dimana? Kok ruangannya dikunci?” tanyaku pada sambungan telepon yang baru saja diangkat.
“Di kelas lah. Jangan bilang kamu sekarang lagi di kampus?”
“Iya”
“Astaga Jung-Hwa, inilah kenapa hyung selalu memintamu untuk memberi kabar dulu sebelum datang. Kamu pikir hyung hanya berdiam diri di ruangan seharian? Tentu saja tidak”
“Hehe”
“Malah ketawa, uda balik ke dorm aja sana. Kelas hyung masih lama selesainya, ini baru mulai”
“Astaga aku diusir hyung-ku sendiri, hiks” ucapku sedikit dramatis.
“Jangan drama deh”
“Hahahaha, yauda deh aku pulang. Bye hyung.”
“Iya, hati-hati dijalan”
Aku hanya berdehem, kemudian mematikan sambungan telepon.
“Hyung, keliling kampus bentar boleh? Sekalian mau beli kimbab di kantin hehe” tanyaku pada manajer yang berada disebelah kananku.
“Iya, boleh. Kamu masih punya free time tiga jam kok.” jawabnya santai.
“Yeay! Ayo hyung”
Namun, pada detik berikutnya saat akan melangkahkan kaki, seketika kuurungkan saat melihat sosok yang baru saja kulihat kemarin. Sedang berdiri didepan perpustakaan yang posisinya tak jauh dari ruangan hyung-ku. Terlihat sedang seru berbicara dengan seorang cewek, terbukti dari senyum dan tawa kecil yang tampak di wajahnya.
Deg!
“Eh?” sontak aku memegang bagian dadaku saat merasakan getaran aneh ketika melihat senyum itu.
“Jung-Hwa… Jung-Hwa… Hei!”