Meskipun tidak diartikan langsung, bahwa IRT yang nggak menghasilkan uang, adalah IRT yang nggak produktif, tapi melihat konten-konten yang beredar sekarang, bisa diartikan bahwa IRT ya harus berdaya, harus menghasilkan uang, jangan diam nunggu uang suami aja.
Waduuhhh…
Btw, saya di sini sebagai penengah ya, bukan membela kaum IRT tak menghasilkan uang, atau sebaliknya.
Karena meski jungkir balik, toh saya juga masih membiayai diri sendiri, bahkan membayar sekolah si Adik meski saya di rumah mulu, alias nggak kerja kantoran.
Bahkan, bisa dibilang, sejak menikah dulunya, Alhamdulillah saya selalu berperan serta dalam keuangan, saya bahkan membiayai diri sendiri, sampai akhirnya membiayai anak-anak dan kebutuhan sehari-hari.
Dan bahkan sampai di saat ini, semua saya lakukan seorang diri, benar-benar seorang diri.
Tak ada bantuan siapapun, baik bantuan fisik maupun mental.
Mungkin berbeda dengan kebanyakan ibu rumah tangga yang mengatakan dirinya produktif dengan berbagai kesibukan, tapi minimal ada suami yang support meski untuk hal-hal kecil saja.
Setidaknya gantian jagain anak, atau memberi semangat ketika lelah melanda.
Oh tentu itu saya tidak dapatkan, tapi nyatanya saya bisa kan?.
Namun, saya sangat menolak, jika ada ibu yang (terlihat) seolah diam saja dan menunggu gaji suami, merupakan IRT yang enggak produktif atau berdaya.
Apa itu Ibu Rumah Tangga Produktif dan Berdaya?
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih maksud ibu rumah tangga produktif dan berdaya itu?
Merujuk kepada KBBI, produktif adalah, bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar), dapat mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya) dan mampu menghasilkan terus.
Sementara berdaya kurang lebih sama dengan produktif, yaitu berkekuatan; berkemampuan; bertenaga, mempunyai akal, cara, dan sebagainya untuk mengatasi sesuatu.
Jadi bisa kita simpulkan, bahwa ibu rumah tangga produktif dan berdaya adalah, ibu rumah tangga yang menghasilkan sesuatu, yang tentunya lebih besar.
Lalu, apakah ibu rumah tangga yang ‘cuman’ mengurus anak itu, yang kita lihat cuman memandikan anak, menyuapi anak, menemani anak bermain, mengajarinya ini itu, adalah ibu yang tidak berdaya atau produktif, saya rasa sangat menyedihkan jika kita menganggap, para ibu rumah tangga yang seperti itu, adalah tidak produktif.
Kalau saya lihat dari berbagai konten yang beredar sekarang, alasan mereka menyebut ibu rumah tangga cuman urus anak itu nggak produktif, selain nggak bisa menghasilkan uang, pun juga itu cuman kegiatan jangka pendek.
Wow sih ya.
Bagaimana bisa ibu-ibu yang fokus mengurus anak, dikatakan nggak bisa menghasilkan uang.
Lupakah kita, jika ibu tersebut memilih mencari uang, dan anaknya dititipkan ke nanny atau semacamnya, maka itu berarti sang ibu wajib mengeluarkan uang untuk membayar nanny-nya?
Lalu, dengan dia memilih mengurus anaknya sendiri, bukankah itu saving duit, which is sama aja kayak menghasilkan uang, di mana uangnya digunakan untuk membeli waktu, tenaga dan kebahagiaan ibu dan anak, melakukan semuanya bersama-sama.
Lalu, mengurus hal-hal basic tentang anak, misal memandikan, menyuapi hanyalah sebuah kegiatan untuk jangka pendek?
Mungkin kita lupa, bahwa memori masa kecil itu, tak bisa dibeli dengan uang.
Bahkan hanya berbicara memori anak saja, semuanya terasa priceless banget.
Baca Selengkapnya
Visit Blog