Everyone has a problem, right? As Mark Manson said, “Life is essentially an endless series of ploblems.” Apalagi menginjak usia 25 tahun ke atas, segala sesuatu yang nggak cocok dengan visi dan misi, auto jadi masalah. Belum lagi harus menghadapi quarter life crisis dan tuntutan dari lingkungan sekitar yang kadang bikin kita pengen ngubur diri hidup-hidup di dalam tanah. Life is hard, bro.
For me, being 26th isn’t easy. It’s hard, too hard. Terlalu banyak tuntutan, terlalu banyak perbandingan, terlalu banyak harapan, terlalu banyak masalah. Kalau dipikir-pikir, dibully karena masalah jerawat saat sekolah terasa lebih ringan dibandingkan menjadi dewasa.
Ah, apa hanya aku yang merasakan demikian?