Jauh sebelum anak saya lahir, saya sering berfikir bagaimana ya cara mengatasi sampah popok bayi sekali pakai itu? Suka gemes aja kalau pas lewat jalan ketemu tumpukan sampah dan yang paling banyak terlihat itu ya popok bayi. Memang sih popok sekali pakai (pospak) itu sangat meringankan pekerjaan para ibu dan pengasuh bayi. Tapi, sampah yang timbul juga mengganggu.
Sampai akhirnya, saya pun mengalami. Bayi saya lahir dan mau gak mau ya pakai popok. Awalnya memang saya selingi dengan popok kain jaman dahulu (atas saran orangtua karena alasan bayi yang bisa pup berkali-kali dalam jangka waktu yang berdekatan). Tapi, agak ribet ya kalau pakai popok kain biasa itu. Pakai pospak, balik lagi ke masalah sampah.
Ternyata banyak ya clodi yang beredar di pasaran. Dari clodi tanpa merk dengan harga di bawah Rp 10.000,-, sampai yang diklaim merk premiun dengan harga hampir ratusan ribu. Sudahlah beda merk, harga, beda-beda pula model dan bahannya. Alamak, pusing saya!
Di tengah kebingungan itu, akhirnya saya mencoba beberapa merk clodi yang sekiranya masih terjangkau di dompet saya, tapi juga bukan clodi asal. Berbekal referensi dari berbagai sumber digital, saya beli beberapa merk clodi yang di postingan ini akan saya bahas sedikit.