Setelah menikah saya sempat dilema untuk tetap bekerja atau memutuskan resign dari perusahaan tempat saya bekerja. Saya merasa tidak memiliki kapasitas untuk memainkan dua peran sekaligus, yaitu menjadi istri dan juga karyawan.
Bagi saya keduanya memiliki tanggung jawab yang besar. Maka dari itu saya memutuskan resign dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Tapi, berjalannya waktu saya mendapat banyak cibiran tentang keputusan saya.
Beberapa teman, saudara mengatakan bahwa perempuan perlu bekerja meski sudah menikah. Bahkan, saya menemukan banyak sekali statement di sosial media yang mengatakan perempuan harus tetap bekerja setelah menikah.
Benarkah seorang perempuan perlu bekerja meski sudah menikah? Saya merangkum beberapa alasan dan resiko perempuan perlu bekerja setelah menikah di artikel ini. Selamat membaca dan mohon berikan feedback kamu di kolom komen ya. Terima kasih.