Malam itu saya tidak bisa tidur nyenyak. Karena esok hari saya akan pergi ke Jakarta naik pesawat untuk pertama kalinya. Rasa khawatir bertambah karena kondisi saya yang sedang hamil 18 minggu. Meski dokter mengatakan tidak masalah bepergian menggunakan pesawat pada usia kehamilan ini tetap saja saya merasa khawatir dan takut terlebih ini pertama kalinya. Saya hanya bisa berdoa agar esok semuanya berjalan lancar.
Karena rasa khawatir itu saya jadi uring-uringan sama suami. Saya bilang padanya kalau jangan sampai terlalu mepet mengantarkan ke Bandara. Saya juga cukup bingung bagaimana sarapannya jika pesawat flight jam 8 sementara dua jam sebelumnya harus sudah di Bandara. Apalagi saya sedang picky sama makanan.
Suami memberi solusi bahwa akan membelikan bubur ayam yang buka 24 jam. Rasa khawatir tidak juga hilang karena rasanya tidak mungkin membeli bubur di pagi buta. Tapi saat menulis cerita ini, saya baru percaya tentang segala pengorbanan dan dukungan suami mewujudkan mimpi istrinya untuk merasakan pengalaman naik pesawat untuk pertama kalinya.