Beberapa hari yang lalu, aku terlibat pada sebuah agenda yang bertujuan untuk merilis emosi anak-anak sekolah. Namanya peace of mind. Menjelang ujian, sekolah tempatku beraktivitas menginisiasi program rilis emosi ini. nantinya, peserta akan diajak merilis setiap emosi mulai dari senang sampai sedih.
Lewat keterlibatan ini, akhirnya aku belajar tentang beberapa hal. aku jadi paham sehabis merasakan puncak salah satu emosi badan kita jadi terasa ringan. Misalnya saja, waktu kita habis pergi bersenang-senang bersama teman-teman. Kemudian, ketika kita habis menghabiskan makanan yang sejak lama kita inginkan.
Aku jadi paham, bahwa ketika kita bisa menangis sepuasnya ada bagian diri kita yang terasa plong meskipun masalah yang kita hadapi belum benar-benar teratasi. Hal itu juga kau rasakan setelah menonton film maupun membaca buku.
Emosi yang hadir karena konflik orang lain telah berhasil kita masuki. Kita merasakan emosi yang dirasakan oleh tokoh di dalam buku maupun film. Sehingga, setelah menonton maupun membaca timbul rasa lega dan kepuasan tersendiri.