Ada kecenderungan tersindiri yang membuat saya seringnya merasa betah memandang ke luar jendela di kala langit sedang menangis. Amarah gemuruh jarang membuat saya takut. Tiupan angin yang menggoyang dahan pepohonan, seringnya hanya membawa saya mengucap takbir dengan lirih. Pernah saya terpikir, apa iya, selama ini saya masuk dalam kelompok orang dengan pluviophile?
Rupanya, jika dicocokkan dengan berbagai ciri khas dari para kaum pecinta hujan, saya cocok sekali. Aih, rasanya pas ya Ka Acha bermukim di kota Hujan. Sebab setiap kali hujan yang tenang turun membasuh tanah Bogor, lalu menguarkan aroma petrichor, ide-ide di dalam kepala langsung berlompatan keluar.
Ada pula banyak hal yang bisa dinikmati setiap kali awan mendung mulai menaungi langit. Hingga satu demi satu tetesnya berjatuhan.
Kalau kamu merasa bahagia setiap kali hujan datang, dan ciri-cirinya sama seperti saya ini. Mungkin kita sama.