Aku lagi kena blog’s block deh kayanya. Semangat ngeblog dan memenuhi challenge ngeblog setiap hari lagi nggak ada. Namun, aku tetap akan berusaha untuk konsisten, tinggal sedikit lagi kok huehehe. Oleh karena itu, aku putuskan hari ini membahas sesuatu tidak sesuai tema harian, aku mau manfaatkan tema pengganti yang ada. Aku mau sedikit cerita tentang damainya diri ketika bisa berpikir positif terhadap suatu hal.
“Pak Netral, apa Bapak sudah pernah lihat pesantren yang mau dibangun?” tanya Om Jack.
“Belum, Bang” jawab sang lansia.
“Kenapa belum?” tanya Om Jack lagi.
“Saya percaya anak saya. Saya sudah mengeluarkan dana sebesar 50 miliar untuk pembangunan dan biaya operasional pesantren. Uang segitu hanya sedikit dari harta yang saya miliki” jelas Pak Netral.
“Lalu, misalnya anak Bapak berbohong dan uang sebesar itu tidak digunakan dengan semestinya, bagaimana?”
“Hmm… yang penting, saya sudah niatkan uang itu untuk kebaikan di jalan Allah Swt. Bila nanti ternyata uang itu tidak digunakan dengan semestinya, itu bukan urusan saya lagi. Itu sudah urusan Allah Swt” terang Pak Netral dengan tenang.
“MasyaAllah. Benar, Pak. Saat kita punya banyak harta, kita akan diuji apakah kita mampu menggunakan harta kita itu untuk kebaikan di jalan Allah Swt. Namun, jika kita sudah berniat dan melakukannya, tetapi yang terjadi malah sebaliknya, berarti Allah Swt sedang menguji keimanan kita. Seberapa jauh kita percaya dan menerima takdir Allah Swt, walaupun takdir itu tidak sesuai harapan kita”.