Rasa penasaran saya tentang proses buku Pulih terjawab setelah mengikuti webinar Bincang Pulih. Mbak Widyanti Yuliandari menjelaskan dengan cukup detail.
Penulisan buku Pulih berawal dari kebiasaan Mbak Wid (yang juga tugasnya sebenarnya) untuk membaca postingan blog dan media sosial teman-temannya. Sampai-sampai beliau ini hafal diluar kepala loh isi blog di lingkaran pertemanannya. Duh, apa kabar blog saya? Jadi malu nih jarang update ^_^
Tulisan adalah jendela jiwa, melalui tulisan yang dibaca tersebut Mbak Wid jadi tahu isi kejiwaan seseorang. Ibu ketua IIDN ini akhirnya menemukan adanya masalah kesehatan mental dengan kadar berbeda pada setiap tulisan yang dibacanya.