fbpx

Rahasia Dinamika Kantor dan Kehidupan Sosial Dalam Perusahaan

3 April, 2021

Hi Deears,

Sebagai tempat curhat temen – temen di kantor, saya kadang banyak belajar dari masalah – masalah mereka dan juga karena saya sudah banyak bergaul dengan banyak tipe orang dan pernah bekerja di banyak tempat, saya jadi paham tentang Do’s and Don’ts kehidupan sosial di dalam perusahaan. Hal – hal yang akan saya share ini mungkin terkesan remeh, tapi bisa berakibat fatal bila anda mengabaikannya.

1. Jangan pernah memicu gosip dengan siapapun.

Dalam dunia kerja sebaiknya tidak mencampurkan perkerjaan dengan kehidupan pribadi seseorang. Yang biasa terjadi awalnya ialah adanya grup – grup WA yang isinya orang – orang tertentu (yang isinya tanpa SPV), yang kemudian menjadi ajang gosip. Lucunya, apa yang dibicarakan disitu biasanya sampailah juga ke telinga SPV bahkan kadang dengan bukti screen shot atau rekaman. Karena itu jangan pernah memulai gosip sekecil apapun, bahkan ketika membicarakan kerja si A yang lebih baik dari si B, karena akan bisa memicu perselisihan.

2. Hati – Hati dengan si mata – mata atau si muka dua.

Bukan rahasia bahwa di manapun ada si muka dua ini. Orang ini bahkan bisa jadi adalah orang yang menurut anda akrab dengan anda dan anda merasa hubungan anda dengan dia baik – baik saja. Bos akan menyukai orang ini, karena dia bisa menjadi pemberi informasi untuk si atasan. Berhati – hatilah berbicara kalau tidak ingin apa yang anda katakan menjadi bumerang untuk anda, bahkan ketika anda tidak bermaksud buruk. Si muka dua selalu berusaha mengambil kesempatan kapan saja untuk kepentingannya sendiri. Be careful because the wall can listen and talk.

3. Jika memang harus resign, lakukan dengan baik – baik.

Koneksi adalah hal penting. Terkadang, di tengah jalan kita melihat perusahaan ternyata tidaklah sesuai dengan visi atau misi kita, atau mungkin kita melihat banyak ketidak adilan dan ketidakbenaran yang ditutup – tutupi, atau hal lain yang menurut kita bertentangan dengan nurani dan prinsip kita, atau mungkin kita merasa tidak dianggap dan dihargai. Well, apapun alasannya, bahkan ketika kita diperlakukan tidak benar oleh atasan kita, baik verbal maupun non – verbal….we have to stay professional. Kitalah yang harus menunjukkan sikap lebih elegan dalam menyikapi semua masalah yang ada. Istilahnya dealing the humility (because nobody’s perfect) with dignified.

Sebetulnya point ketiga ini berlaku juga bagi pemberi kerja, ketika mereka memperlakukan karyawan dengan tidak semestinya, tak perlu menunggu terlalu lama, beritanya akan menyebar dengan segera. Bagaimana bisa? Karena bisa jadi si mantan karyawan memulai bisnis sendiri ataupun kemudian melamar pekerjaan lain dan menceritakan rahasia – rahasia perusahaan kepada perusahaan yang baru. Tapi jangan lakukan ini waktu wawancara kerja ya, karena anda pasti tidak akan diterima hahaha. Kecuali anda memang sengaja melakukannya dengan tujuan tertentu.

4. Tak perlu terlibat politik kantor.

Pernah dengar istilah ‘power play’? Nah..selama anda masih di sistem perusahaan, jangan pernah mengkritik managemen atau atasan. Karena ya itu tadi, yang lebih punya power, lebih kuat. Bahkan ada teman saya yang bercerita, bos nya suka banget bikin aturan yang dia sendiri langgar. Kemudian management selalu seenak – enaknya sendiri mengambil keputusan tanpa mau mendengar pendapat karyawan dan tanpa mau memahami kesulitan mereka. Apa yang harus anda lakukan? jawabannya cuyma satu: take it or leave it.

5. Atasan kita tidak berharap kita betul – betul bekerja lebih baik dari dia.

Sekarang kita bicara soal posisi, sepengamatan saya, dalam setiap perusahaan atasan selalu membimbing dan mensuport bawahan untuk bekerja dengan nilai 100. Nilai sempurna. Itu teorinya! Kenyataannya, seorang bawahan yang bekerja dengan nilai sempurna akan menjadi ancaman bagi si atasan untuk menggeser posisinya. Hanya 1 diantara 1000 yang rela melakukan ini. Bagaimana menyikapi hal ini? Jangan pernah menggantungkan karir anda pada orang lain. Kalau anda merasa langkah anda untuk maju dan berkembang sudah cukup sulit, pertimbangkan mencari kesempatan di tempat lain.

Nah, ada lagi yang mau saya tambahkan. Berdasarkan pengalaman saya, ketika kita berkerja di sebuah tempat, maka kita harus melihat tiga hal; perusahaan, atasan dan aktivitas perusahaan. Kemudian kita harus menghubungkan tiga hal tersebut dengan tiga hal ini; potensi kita, respect yang kita dapat dan yang terakhir kebahagiaan kita ketika melakukan pekerjaan itu. KIta bekerja untuk mengembangkan potensi kita termasuk financial, sosial dan intelektual bukan? Karena itu kita juga harus cerdas dalam menyikapi masalah di dalam kehidupan sosial perusahaan.

Do what you love, Deears. We work to be happy, to be respected not to be a paid – robot.

xoxo
Dee

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Lovely Dee Kawaii
I am an educator and have been teaching for more than 10 years. I am so grateful to have the best job in the world, as I believe that teaching is not a job suited for everyone. I have worked with all age levels and I love coming to work each day. I am running language classes for those who are interested in learning English, Italian, Spanish, and Arabic languages with Native speakers. I enjoy sharing tips about working life and life in general and wish to build new connections and interact with the readers well. Cheers!

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram