Jika sedang burn out atau kehabisan ide untuk menulis, biasanya aku memilih untuk beristirahat sebentar sambil membayangkan membeli cemilan kekinian yang kusukai. Jika membayangkan saja, burnout masih tetap tak mau pergi, aku memutuskan untuk membeli jajanan favorit.
Ada tiga jenis jajanan kekinian yang kusuka. Dari yang manis, gurih, dan pedas selalu memiliki waktu tersendiri untuk memakannya. Jika sedang stres karena tekanan pekerjaan, biasanya aku memilih cemilan yang manis seperti dessert box.
Menurut situs RRI.co.id, makanan manis ini ternyata bisa meningkatkan hormon stres kita menjadi bahagia. Jadi membuat mood kita yang buruk jadi membaik. Paling suka kalau makan dessertnya ditemani dengan kopi pahit, jadi perpaduan yang saling melengkapi.
Namun, kalau pengen ngemil aja tanpa tekanan atau stres biasanya aku memilih cemilan gurih atau pedas seperti dimsum mentai. Entah kenapa jajanan kekinian yang satu ini masih tak tergantikan dengan yang lain karena sudah dapat paket lengkap.
Selain mengenyangkan karena isinya olahan daging ayam, yang kadang dicampur udang, dimsum mentai juga ada memiliki rasa pedas dari saus mentainya. Kadang juga ditambah chili oil sebagai pelengkap.
Makanya aku memiliki tempat tersendiri untuk membeli dimsum mentai di Blitar, namanya dimsum Kane yang berlokasi di depan KanKab Kanigoro Blitar. Dimsum ini teksturnya lebih lembut dibandingkan dimsum yang biasanya kubeli.
Dimsum Kane ini sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya bernama D’Jabrik, lalu berganti nama menjadi Kane yang artinya kebalikan dari kata enak. Harga dimsum mentai Kane ini sama seperti dimsum pada umumnya di Blitar, sekitar 25 ribuan.
Soal rasa dimsumnya menurutku bumbunya meresap dan matang sempurna. Teksturnya lembut, tidak ada semacam serpihan tulang kecilnya, dan saus mentai yang dipakai lebih creamy dan spicy dibandingkan dimsum yang kubeli biasanya. ***