The other day, a dear friend invited me for lunch. Among all the things that we talked about, work was one of them. Kebetulan sekali, minggu lalu gue juga nulis tentang issue serupa: pengalaman gue berhenti bekerja. So, I showed her my writing which you can read it here.
Tidak ada ekspresi apa-apa yang dapat gue amati saat ia sedang membaca. However, as soon as she finished reading, ekspresi wajahnya terkesan defensif. Itu seperti menunjukkan ketidaksepahamannya dengan apa yang gue tulis. Dan benar saja dugaan gue. Tak lama kemudian, ia mengemukakan pendapatnya itu.
Sepaham dan tidak sepaham adalah hal yang biasa. Itu hanya perkara sudut pandang. Yang salah adalah gue yang sok tau memasang prediksi dan ekspektasi berdasarkan data dari prior knowledge terhadap past event.