Buku kedua yang berhasil saya selesaikan–untuk dibaca di bulan ini adalah Buku Antologi Cerpen: Memeluk Jiwa Kecil yang Terluka. Buku ini adalah buku antologi saya yang ketika. Ditulis bersama dengan para penulis hebat lainnya dari seluruh Indonesia, buku ini adalah hasil dari lomba menulis yang diadakan oleh penerbit Detak Pustaka dan Halo Penulis.

Buku ini berisikan rangkaian kisah inner child dari para penulis terpilih. Cerita mengenai sisi inner child yang selama ini tersembunyi dalam diri penulis, kemudian dituangkan dalam buku antologi. Kisah bagaimana mereka mengelola ssi tersebut agar tidak mempengaruhi dan mendominasi diri mereka. Antologi cerpen “Memeluk Jiwa Kecil yang Terluka” ini merupakan karya dari penulis terpilih Lomba Menulis Batch 5 yang diselenggarakan oleh Halo Penulis.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Inner child adalah hasil dari sekumpulan peristiwa masa kecil yang membentuk kepribadian seseorang seperti sekarang ini [1]. Setiap orang mempunyai sisi inner childnya, dan setiap kita pasti tengah berusaha untuk menjemput, memeluk dan menyembuhkannya.

Inner child adalah konsep psikologis yang mengacu pada jiwa anak kecil yang berada dalam diri seseorang. Jiwa kecil ini mencerminkan masa kecil kita yang dapat mempengaruhi pemikiran, emosi dan perilaku kita saat ini. Inner child ini kadang kala memberikan kita pengalaman yang membuat kita trauma dan menimbulkan sebuah luka yang akan kita bawa hingga dewasa.