Halo! Selamat datang di terasku!
Hari ini aku mau cerita tentang pemakaian Kindle sebagai ebook reader selama 6 bulan terakhir. Jadi, buat kamu yang mungkin masih maju-mundur untuk beli Kindle. Semoga postinganku kali ini bisa membantu kamu, ya! Keep scrolling!
Sebelumnya aku cerita sedikit dulu, ya, tentang kebiasaan membaca selama ini. Aku sebenarnya termasuk orang dengan tipe pembaca lambat (slow reader), yang mungkin dalam satu tahun hanya menyelesaikan 5 buku saja. Sebelum menggunakan Kindle, aku biasanya membaca di buku fisik maupun lewat gawai berbasis Android atau di rumah lewat tablet berbasis iOS lewat aplikasi Google Play Book.
Membawa buku fisik memang menyenangkan, ya, kadang membayangkan diri sendiri sebagai “main character” saat ada di transportasi umum sambil pegang buku, hahaha. Segala fantasi tentang main character itu buyar ketika aku menyadari, kok, lama-lama harganya tambah mahal? Terlebih, aku baru tahu kalau harga-harga ebook (lokal maupun impor) bisa lebih murah.
Aku pun coba eksplor opsi lain untuk membaca dengan beralih ke Google Play Book yang aplikasinya bisa diakses dari handphone yang aku bawa ke mana-mana. Setelah kurang lebih selama 1 tahun aku membaca lewat Google Play Book, aku mulai terekspos dengan konten-konten ebook reader, khususnya Kindle. Nah, setelah kurang lebih 6 bulan ada di fase tarik ulur untuk beli, aku memutuskan untuk membeli versi preloved dari Kindle Paperwhite 10th Generation.