Akhir-akhir ini ngerasa cuaca di Surabaya aneh banget, dan cenderung ekstrim. Harusnya musim hujan, eh masih panas. Harusnya musim kemarau, hujannya masih muncul. Sekalinya hujan, anginnya serem banget. Kadang pagi puanas, tapi setelah itu bisa mendadak hujan. Kacau gitu lah. Yakin banget sih ini gara-gara global warming karena anomali cuaca maupun iklim terjadi nggak hanya di Indonesia aja tapi di berbagai dunia. Global warming sendiri erat kaitannya dengan penggunaan plastik yang sehari-hari kita pakai yang nantinya akan berujung pada sampah plastik. Proses produksi plastik hingga tahap pembuangan dan pengelolaan sampah plastik mengeluarkan banyak gas rumah kaca ke atmosfer (sumber). Menurut penelitian yang terbit di jurnal PLUS ONE, plastik dapat mengeluarkan gas metana dan etilena saat rusak atau saat terkena sinar matahari (sumber).
