Roti srikaya (atau kadang ada yang menyebutnya roti sarikaya atau roti kaya) merupakan camilan khas Tionghoa Peranakan yang umumnya berupa roti kukus putih lembut yang dibelah dua tanpa putus, kemudian di bagian belahannya itu diolesi selai srikaya berlimpah berwarna kuning gelap agak pucat. Selain roti putih kukus, biasanya penjualnya juga menyediakan versi roti pandan kukus, roti panggang, dan roti goreng. Dimakan hangat, lebih lezat lagi.
Selai srikaya yang digunakan untuk roti srikaya dibuat dari olahan santan, kuning telur, gula, dan daun pandan. Aroma dan rasa santan serta pandan yang gurih menonjol menjadi ciri khas selai tersebut, selain teksturnya yang kental namun lembut. Menurut Chef Andreas dalam Kompas, selai srikaya ini mirip dengan krim khas Portugis, doce de ovos, yang bahan dan cara pembuatannya hampir serupa. Yang membedakan hanya di rempah penguat aromanya — doce de ovos menggunakan kayu manis dan kulit jeruk lemon, sementara selai srikaya yang kita kenal menggunakan daun pandan.
Di Pontianak dan sekitarnya, roti srikaya biasa dinikmati untuk sarapan. Namun banyak pula yang menjadikannya sebagai camilan. Termasuk untuk bulan Ramadan, roti srikaya mulai menjadi jajanan khas Ramadan yang disukai dan diburu. Apalagi roti srikaya tak melulu identik dengan Tionghoa, melainkan juga identik dengan Melayu, baik di sejumlah daerah tertentu di negara kita maupun di negara jiran di seputar wilayah Asia Tenggara.
Sedikitnya ada tiga produsen sekaligus penjual roti srikaya yang paling terkenal di Pontianak dan sekitarnya. Ada Roti Srikaya Aliong, Roti Srikaya Tet Fai, dan Roti Srikaya Apin. Roti srikaya mereka memang jaminan mutu, walaupun produsen-produsen lainnya juga banyak yang menghasilkan roti srikaya enak. Tak terkecuali tetangga saya yang juga membuat roti panggang srikaya berukuran kecil namun tetap fulfilling, yang gambarnya bisa dilihat di postingan ini.
Bayangkan, setelah membatalkan puasa Ramadan dengan kurma dan/atau air putih, lalu dilanjutkan dengan roti srikaya, hmmm! Wangi dan hint rasa santan dari selai srikaya yang ada di tengah roti terasa begitu pas, cocok dengan Ramadan. Serupa dengan jajanan khas Ramadan lain yang umum bersantan. Pokoknya terasa vibes Ramadan-nya. Betul, kan?
Roti srikaya kini banyak menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Bagi yang belum pernah mencoba, yuk, berburu dan nikmati berbuka dengan roti srikaya, camilan khas Tionghoa yang mulai jadi jajanan khas Ramadan!