Jadi ceritanya beberapa hari lalu saya menjenguk keluarga yang ibunya drop sehingga nggak bisa ngapa-ngapain, menurut keluarganya, si ibu terkena gejala stroke ringan.
Namun saya yang seringnya memaknai stroke dengan gejala yang berat, yang bikin penderitanya sampai kehilangan sebagian fungsi sarafnya, dan mengakibatkan kelumpuhan yang kadang separuh badan, mencoba melihat kondisi si ibu pasien.
Alhamdulillah sih secara kasat mata, nggak ada yang terlalu mengkhawatirkan. Tapi emang kondisi dalamnya yang lumayan mengkhawatirkan. Si ibu nggak bisa bicara, nggak bisa menelan, bahkan sekadar mengangkat tangan dengan benar, atau menggerakan kakinya pun sulit.
Keluarganya mengatakan, bahwa mereka memakai jasa dokter, yang infonya mereka peroleh dari ART yang bekerja di rumah mereka. ART tersebut memang bekerja membersihkan dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga di beberapa rumah, selain rumah si ibu tersebut, setiap harinya.
Dan salah satu rumah lain tempatnya bekerja adalah, rumah di mana si yang katanya ‘dokter’ tersebut juga merawat pasien, dengan gejala yang sama persis kayak ibu tersebut, gejala stroke ringan.
Saya lega, setidaknya si ibu udah ditangani oleh tenaga medis, jadi penanganannya insha Allah udah benar.
Namun, suami dari si ibu yang mengenal keluarga saya basic-nya perawat, seringnya menganggap, saya ini juga mengerti banget tentang kesehatan, dan si bapak lalu menunjukan obat-obatan yang dikonsumsi si ibu.
Saya bingung dong, ya kali saya hafal semua jenis obat-obatan, apalagi obat stroke kan, karena Alhamdulillah keluarga saya nggak ada yang sampai kena stroke, semoga kami sehat selalu, aamiin.
Tapi demi menyenangkan si Bapak, diam-diam saya googling deh, jenis obat yang dikonsumsi ibu, karena setelah sibuk ubek-ubek meja di samping ranjang si ibu, nggak ada resep sama sekali yang saya temukan.
Obat pertama adalah untuk lambung, saya lupa dong obat apa namanya, tapi memang itu buat lambung, diberikan 30 menit sebelum makan, dan karena si ibu nggak bisa menelan, akhirnya dipasangin selang melalui hidungnya yang nyambung ke lambungnya.
Tentu saja, karena makanan harus masuk dari selang, maka makanan yang diberikan adalah makanan super cair, yang sukses bikin perut ibu sering kembung.
Yang kedua obat Citicoline 500mg, menurut anaknya obat ini diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Segera saya googling, apa itu obat Citicoline?
Selengkapnya klik di sini untuk baca di blog ya 🙂