Awalnya kukira, tahun ini adalah tahun di mana aku akan menjalani kehidupan baru. Namun, ternyata Lauhul Mahfudzku belum berkata demikian. Tepat di akhir tahun lalu relasiku selesai. Relasi yang aku kira akan membawaku ke kehidupan baru. Dia yang aku kira “rumah”, ternyata hanya “homestay”. Sedih? Pasti. Terkejut? Awalnya demikian, tetapi faktanya kami sudah selesai, apa yang terjadi di belakangku selama kami bersama, aku sudah tidak mau tau lagi. I don’t live with my past. Biarlah yang lalu menjadi pelajaran beharga untuk melangkah ke depannya.
Tahun ini adalah tahun di mana harapan dan doa yang selama ini aku panjatkan, harus aku relakan. Tak mengapa, aku masih punya banyak stok doa, dan tentunya Dia takkan pernah bosan mendengarkannya. Berdamai dengan apa yang telah terjadi memang sulit pada awalnya, tetapi pada akhirnya rasa damai itu terasa penuh di dada. Kuncinya hanya satu, selalu berbaik sangka pada apa pun rencana Tuhan.