Saya menyukai makanan berkuah ini karena mirip seperti mie nyemek hanya saja bumbu dan toppingnya sedikit berbeda. Pada sore hari saya suka beli seblak biar malamnya gak lapar lagi walaupun masih sedikit lapar paling makan snack kecil aja. Kata “Seblak” berasal dari bahasa Sunda yang berarti “nyeblak” alias terkejut jika diterjemahkan.
Meskipun berasal dari Bandung ternyata aslinya dari Cianjur dan Garut yang sudah ada sejak masa penjajahan. Makanan pedas ini berisi kerupuk layu yang dipanaskan lalu disiram oleh kuah merah berbahan kencur serta perpaduan bumbu cabai dan bawang, tapi ada juga yang versi kering seperti basreng (bakso goreng). Saya lebih suka yang versi kuah karena enak tapi menghangatkan tenggorokan dan perut, apalagi dimakan pas cuaca dingin.