Istilah mokondo di zaman sekarang pasti nggak asing buat kamu. Yup, tren istilah mokondo mulai viral di beberapa platform, seperti TikTok, Facebook, hingga Instagram. Istilah mokondo sendiri sebenarnya bukan istilah yang bagus, bahkan cenderung berkonotasi negatif, karena ini menyangkut penyebutan organ reprosukdi laki-laki oleh orang Jawa.
Mokondo sendiri diartikan sebagai laki-laki yang hanya mengandalkan organ/alat reproduksinya tanpa mau bersusah payah mencari nafkah atau berusaha ketika menjalin hubungan. Istilah ini sering disebut oleh perempuan yang merasa kecewa pada pasangan atau laki-laki yang dianggap numpang hidup.
Yup, di zaman seperti ini memang banyak laki-laki mokondo. Pengennya hidup enak, tapi nggak mau berusaha. Malah mengandalkan perempuan sebagai tulang punggung pencari nafkah. Kamu harus hati-jati dengan laki-laki seperti ini. Laki-laki mokondo akan menjadi beban hidup jika kamu tidak menyadarinya.
Mungkin buat kamu yang udah terbiasa mandiri alias bisa hidup sendiri dan cari uang sendiri, mungkin nggak masalah jika harus menghadapi laki-laki seperti ini. Apalagi jika kamu punya gengsi yang tinggi, kamu mesti berpikiran nggak pa-pa dengan laki-laki seperti ini, tapi percaya atau nggak, kamu pasti bakal merasa capek.
Awalnya emang baik-baik aja, tapi kamu pasti bakal merasa iri kalau lihat cewek lain diperlakukan layaknya ratu oleh pasangannya. Kamu akan bertanya-tanya, kapan ya akan diperlakukan layaknya ratu oleh laki-laki yang kamu cintai? Untuk itulah, sebelum menikah kamu harus lebih berhati-hati dalam memilih pasangan, khususnya dengan tipe cowok mokondo ini.
Ciri-Ciri Cowok Mokondo
Kalau kamu pernah bertemu cowok yang mengajak makan di kafe atau shopping, terus laki-laki tersebut minta split bill atau bayar setengahan, itu bisa jadi salah satu ciri dari cowok mokondo. Sejatinya laki-laki itu akan memperlakukan ratu pada perempuan yang dicintainya. Laki-laki tidak akan membiarkan perempuan mengeluarkan biaya atau uang untuk hubungan mereka.
“Gensi dong kalau dibayarin mulu.”
Nggak! Jangan pernah merasa gensi kalau dibayarin cowok. Dalam sebuah hubungan itu laki-laki sejati akan inisitif lebih dulu. Laki-laki akan melakukan tindakan lebih dulu daripada perempuan. Jadi, kalau dibayarin cowok itu wajar banget. Dalam hal hubungan, laki-laki harus bisa memimpin. Salah satunya dengan memperlakukan perempuan seperti ratu.
Kamu hanya perlu ingat ini, laki-laki harus menjadi leader dalam suatu hubungan. Itu sebabnya, ketika kamu diperlakukan layaknya ratu, semua serba disiapkan, kamu akan merasa jauh lebih baik. Sementara dalam dunia karir, sosial, barulah perempuan bisa menjadi leader. Itu tidak masalah. Ini sudah ada hukumnya di salah satu hukum alam, law of polarity.
Sebelum menikah, alangkah baiknya jika kamu nggak hanya sekadar perkenalan latar belakang, pekerjaan, keluarga. Kamu bisa ajak diskusi calon pasanganmu terkait tujuan hidup, impian di masa mendatang, visi dan misinya ketika berumah tangga. Laki-laki dengan tujuan jelas, kemungkinan kecil untuk menjadi cowok mokondo.
Biasanya laki-laki dengan tujuan yang jelas hidupnya, ia akan bersemangat untuk membuat kebahagiaan untuk pasangannya. Contoh sederhananya seperti ini, jika laki-laki yang akan kamu nikahi tidak punya tujuan hidup, ingin hidup seperti air mengalur, waktu kerja ya kerja, waktu tidur ya tidur. Biasanya ia tidak akan memiliki kemajuan hidup. Ibaratnya kalau ia karyawan bakal tetap jadi karyawan. Nggak mau cari kerja sampingan untuk penghasilan tambahan.
Nah, lain halnya kalau pasangan kamu punya tujuan hidup. Misalnya calon kamu punya tujuan setelah menikah ingin membeli rumah atau mobil. Sudah pasti ia akan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkannya. Jika pun ia karyawan pabrik, ia akan berusaha dengan mencari pekerjaan lain atau sampingan. Ia juga akan berusaha untuk mengatur keuangan agar semuanya serba cukup tanpa kekurangan.
Kalau pasangan kamu sering utang atau minjam uang, baiknya jangan lanjutkan hubungan. Sekali utang lebih baik langsung akhiri. Biasanya tipe laki-laki seperti ini tidak bisa mengatur keuangannya sendiri. Jadi, jalan paling mudah buat laki-laki seperti ini pasti utang.
Laki-laki itu harus mengayomi perempuan. Kalau ia udah sering utang entah itu ke kamu atau ke temannya, bagaimana ia bisa mengayomi kamu? Yang ada dia akan membebani kamu dengan utang-utangnya. Bahkan sangat mungkin untuk ia menghabiskan uang yang kamu miliki. Hati-hati, ya!
Sebenarnya masih ada banyak ciri-ciri laki-laki model mokondo ini. Kesimpulannya, sebelum menikah dengan calon pasangan kamu. Jelilah dengan semua karakter dan kejadian. Jangan hanya mengutamakan perasaan cinta, itu hanya akan mempengaruhi kamu untuk tidak berpikir rasional. Laki-laki tipe mokondo ini akan membuat lelah dan depresi. Daripada kamu menghabiskan waktu dengan laki-laki tipe seperti ini, bukankah lebih baik kamu menghabiskan waktu bersama pasangan kamu untuk menuju surga Allah bersama-sama?