Astagaaaahhh Bund! apa-apa sekarang mahal ya! keknya satu-satunya yang murah, cuman harga dirinya pelakor *loh?. Eh maap, salah, apa ya yang murah? bernafas doang kayaknya ya? Alhamdulillah masih gratis, hehehe.
Dulu tuh ya, kalau saya ke pasar, bawa uang 200-250rebo, itu udah dapat belanjaan buanyaaak, seminggu lebih kulkas nggak bakalan kosong.
Saya juga bisa beli buah dan telur yang banyak, dan bisa diet atau batasi makanan kurang sehat dengan diganti buah dan telur serta sayuran.
Sekarang? masya Allaaaaahhh…
Ke pasar bawa uang 300ribu, cukup sih seminggu, tapi nggak pakai buah atau jajanan anak-anak.
Yang membagongkan tuh, belanja sayur.
Dulu, ketika saya belanja di tukang sayur, bahkan beli bawang merah, putih dan bombay, paling mahal tuh 80 ribuan. Itu aja saya udah mau nangis saking nggak kuat ngangkatnya alias udah dapat sayur dan bumbu buanyak dan lengkap.
Sekarang, belanja seirit mungkin, apalagi sama perbawangan, di jamin belanja sayuran dan bumbu doang, biasa sampai 120-150an ribu.
Itu belom termasuk lauk pauk, kayak ayam, ikan atau seafood lainnya.
Yang membagongkan adalah, ketika harga-harga pada naik semua, uang dari suami nggak ikut naik. Duhhh kepala nyut-nyutan nggak sih?.
Selengkapnya di blog parentingbyrey.com tentang hal yang harus dilakukan, ketika nafkah suami tidak mencukupi.