Sebagai anak tengah dari 3 bersaudara sebelum almarhum adik saya berpulang. Jujur kehidupan saya sangat tidak mudah.
Terabaikan tepat setelah adik saya lahir ketika usia saya 6 tahun. Bukan salah ortu sepenuhnya sih, memang kondisinya aja yang menjadikan seperti itu.
Tapi, sepengertiannya saya saat ini, tidaklah seperti ketika melewati masa-masa menyedihkan menjadi anak nomor terakhir dalam perhatian ortu.
Ye kan, adik saya laki, menjadi top perhatian ortu, lalu kakak saya perempuan, dan sebagai sulung tentunya diletakan banyak harapan ortu, beserta modalnya.
Sementara saya, anak perempuan yang mungkin cuman dianggap sebagai pelengkap. Toh sudah ada kakak saya yang juga sama-sama anak perempuan. Jadilah semua perhatian dan cinta buat saya, berada di posisi paling akhir.
Seringnya dapat cuman ‘ampas’nya doang, hehehe.
Uniknya, sebagaimana perhatian ortu ke kakak melebihi perhatian mereka ke saya, toh tidak menjadikan kakak perempuan saya puas.
Dia tetap merasa bahwa kasih sayang ortu ke dirinya adalah prioritas paling akhir. Dan perasaan tersebut di bawah sampai besar.
Selengkapnya baca di blog parentingbyrey.com tentang Cinta Allah Tak Berbatas