saya masih mempercayai baju-baju ini nantinya bisa digunakan untuk anak saya kelak. Bahkan, semakin mengundur waktu lebih banyak sesak pula lemari di dalam rumah saya.
Tumpukan sampah di lemari saya terjadi dikarenakan keinginan konsumtif dengan alasan ingin ikut tren setiap tahunnya. Bagi perempuan seperi saya, berpakaian layak itu paling penting untuk menjaga penampilan. Bukan hanya perempuan, mayoritas lelaki saat ini juga lebih memilih merombak penampilan di pakaian. Atas nama penampilan, akhirnya saya menumpuk limbah pakaian saya sendiri di rumah. Mungkin saya bisa mengakalinya dengan menyumbang atau seperti orang tua saya katakan, suatu saat nanti pakaian ini bisa dipakai oleh anak saya nanti? Namun, bagaimana jika terdapat tren yang bisa mengakali limbah pakaian dan tentu memberi keuntungan dompet saya?